Minggu, 18 Desember 2011

RUMAH BANYAK JENDELA (Sajak Iverdixon Tinungki)

Katamu aku sebatang pohon di hatimu
Agar tak mati di suatu hari
Ketika abad terlalu jauh pergi
menyeret detak nadi

DI BAWAH LANGIT ASAM ( Sajak Iverdixon Tinungki)

pohon di bawah langit yang asam ini
berbagi teduh di ruang hati
yang dulu berisi manja dan tawa kecilmu

MALAM DI PUCUK ILALANG ( Sajak Iverdixon Tinungki)

ketika itu, malam ditangkap pucuk ilalang
wajah gadis itu dirampas gelap berkesiuran
di sana di liukan tanah yang membucitkan angin
aku berdiri di dekat hatinya saat ia pergi

Kamis, 08 Desember 2011

SEBUAH LAGU HAMPIR KULUPA (Puisi Iverdixon Tinungki)

  (Puisi
di Café Mart yang luas, cinta adalah kehidupanmu; katamu
aku mendengar nyanyian hati pada denting piano
gaunmu berwarna pink dan matamu pelangi
aku selalu tak menghafal tanggal dan hari itu
kecuali isyarat laut  di balik jendela tentang rahasia
bahwa kita senantiasa punya saat melayari waktu

TAGULANDANG 1870 *) (Puisi Iverdixon Tinungki)


raja fasik menghina langit
membangunkan ombak menyebar mautnya

rubuhlah tiangtiang kedatuan
oleh kata lancang rajanya
dalam bau amis kemabukan semalaman
yang paginya tumpah jadi serapah di depan gereja

lagi di senja berkabut ia menuding langit
seakan Tuhan seorang terpidana
bersujud kalah di depan kebesaran seorang raja
seperti sejarah sultansulatan menyembah leluhurnya

Kamis, 17 November 2011

Sebuah Surat Yang Indah: A Letter From Alexa


Tokyo, 19 Februari 2008
Bilamanakah wajah bumi ketika hujan enggan bercinta lagi?
Dan Kau adalah wajah yang akrab dengan hati ini …
Aku Alexa. Sahabatmu, Seorang perempuan biasa dengan mimpi yang panjang. Bertarung dengan semua mimpi dalam skenario cerita yang tidak pernah berhenti. Berhenti berarti mati-itupun diluar konsekuensi teori bahwa ada kehidupan sesudahnya.

Cara Menulis Naskah Drama


Beberapa langkah mudah untuk membuat naskah drama, terutama bagi para pengajar dan guru seni teater di sekolah.

Langkah-langkah:

• Menentukan tema. Tema adalah gagasan dasar cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang kepada penonton. Tema, akan menuntun laku cerita dari awal sampai akhir.

Teori Latihan Dan Menciptakan Peran dalam Drama


Periode latihan dapat dibagi menjadi empat periode besar, yaitu:
1.     Latihan pembacaan teks drama
2.     Latihan blocking (pengelompokkan)
3.     Latihan action atau latihan kerja teater.
4.     Pengulangan dan pelancaran terhadap semua yang telah dilatih

Bagaimana Menjadi Sutradara


      Dalam sebuah pementasan drama, perfilman atau lain halnya yang berhubungan dengan suatu pementasan pasti ada yang namanya sutradara. Sutradara mempunyai tugas mengkoordinasikan segala anasir pementasan, sejak latihan dimulai sampai dengan pementasan selesai. Sutradara mempunyai tugas sentral yang berat dalam sebuah pementasan tidak hanya akting para pemain yang diurusnya, tetapi juga kebutuhan yang berhubungan dengan artistik dan teknis. 

Sekilas Teater Modern di Barat


a. Norwegia : Ibsen
      Tokoh paling terkemuka dalam perkembangan drama di Norwegia adalah Henrik Ibsen (1828-1906). Karya Ibsen yang paling terkenal dan banyak dipentaskan di Indonesia adalah “Nova”, saduran dari terjemahan Armyn Pane “Ratna”. Karya-karya Ibsen adalah Love’s Comedy, The Pretenders, Brand dan Peer Gynt (drama puitis), A Doll House, An Emeyn of the people, The Wild Duck, Hedda Gabler, dan Rosmersholm.

Selasa, 15 November 2011

Teori Semiotik (Artikel Kritik Sastra)


Oleh : Gunoto Saparie

TEORI semiotik adalah di antara teori kritik sastra pascamodern yang penting dan banyak digunakan kini. Ia memahami karya sastera melalui tanda-tanda atau perlambangan-perlambangan yang ditemui di dalam teks. Teori ini berpendapat dalam sebuah teks itu terdapat banyak tanda dan pembaca harus memahami apa yang dimaksudkan dengan tanda-tanda tersebut.

Senin, 14 November 2011

SEBUAH SAJAK DI MATA YANG TABAH (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


Ia tak menulis sajak itu dengan kata
Tak melukisnya dengan cahaya
Tapi dimintanya pada Tuhan di doadoa malam
Hingga kubaca dan tak berdaya pada cintanya

Minggu, 13 November 2011

DAUN-DAUN DI HUTAN DOAKU (Sajak Iverdixon Tinungki & Video)


Tuhan… pada musim kau simpan rahasia warna
Seperti terang kau labur pada malam sebelum zaman
Hingga pusar kehidupan melepaskan burung-burung
buat senja ini punya kisah pinus cemara dan belukar hutan

Jumat, 11 November 2011

BILA ANGIN BERKABAR (Puisi Iverdixon Tinungki & video)


Reranting hitam melepas daunan
Bila angin berkabar telah sampai waktunya
Yang berkesiuran hanya kenangan
Ditulis lipatan waktu pada bingkai dan limitnya

Rabu, 09 November 2011

KEMANA AWAN MEMBAWA ( Sajak Iverdixon Tinungki & Video)




Kemana awan membawa senyum di kening waktu
Biar  jejak tapak tak melisut di sepi mengeras, membatu

Kemana angin membawa doaku di tepi malam nafasku
Akankah ia ke langit tujuh mengguris namaku di bait itu

HANYA UNTUK ORANG KEREN: Rihanna performing Only Girl (In The World)

Jalanan Itu Selalu Pendek (Puisi Iverdixon Tinungki)


semenit atau seabad sama saja
jalanan itu selalu pendek bagi lintasan cinta
waktu beringsut cepat padahal kita butuh menit
berikutnya untuk nepihkan kesah sebelum lisut
dan kita mesti melepas pelukkan
mengejar bayang keindahan ke ruang-ruang kenangan

Di Depan Balai Kaukah Itu (Puisi Iverdixon Tinungki)


di depan balai
ketika batu-batu bergerisik
aku selalu berujar, kaukah itu?

sekali
berkali-kali
mungkin abadi
aku menanti bayanganmu di sana
lalu kita pergi mengziarahi abad tak bernama
bercumbu di tepi sambil menghitung perahu
datang pergi di bilik hati
kemudian hening

Cerita Dari Bunga (Puisi Iverdixon Tinungki)


cinta memang saling mencari, kata bunga
pada serpih air di kelopak mata dan doa
mungkin saja dalam sejumlah reingkarnasi
atau pengembaraan manusia-manusia abadi
ia berjalan dengan sidonya sendiri
melintasi abad dan waktu
bergerak dalam derit weker sang penanti
dan mungkin kita pernah bersua di suatu pagi dan senja
tapi kita sama-sama belum saling mengenali

Minggu, 06 November 2011

NUANSA BENING ( Video dua generasi)

Sebuah Lagu Hampir Kulupa (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


di Café Mart yang luas, cinta adalah kehidupanmu; katamu
dan aku mendengar nyanyian hati pada denting piano
gaunmu berwarna pink dan matamu pelangi
aku selalu tak menghafal tanggal dan hari itu
kecuali isyarat laut  di balik jendela tentang rahasia
bahwa kita senantiasa punya saat melayari waktu

Kabar Dari Hujan ( Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


kabar itu dinanti putaran-putaran musim
rumput sawah menguning dalam becek mendidih
menguap ke sumsum dusun dimana hati kita berdiri

Percakapan Dengan Angin (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


manusia selalu punya teman
tanpa dia kita tak pernah dengar kekhawatiran
akupun bercakap dengan angin
tentang dua rumah di sebuah ruang hati:

seperti juga jantung
hati pun memiliki bilik
rumah kasihku di ruang  satu
di ruang lain rumah cintaku

Jumat, 04 November 2011

Mengenang Hutan (Puisi Iverdixon Tinungki)


sulit mencari hutan di kota kilometernya sempit
pepohon di sudut-sudut ratapi kenangan
anak pencari kayu bakar, bunga-bunga liar

kutulis hutan itu pada sebuah sajak
semacam surat  buat dia
agar ia selalu bisa ke sana

Gelembung-Gelembung Air (Puisi Iverdixon Tinungki)


Violet di atas lapangan kosong
bertanya rumput -rumput
tahukah kau  makna hati merindu

gelembung-gelembung air melepuh
pecah
melepas  gelisah hutan basah
air mata tak  menyaksikan sungai
hanyutkan potongan kangen melisut

SAJAK CINTA (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


(buat isteriku Ado)

aku menulis sajak cinta  
Wahai kekasih  dipilihkan Tuhan
buat duka-dukaku
bacalah kesedihanku  yang luhur
buat injil pagi senja

KUBAKAR CINTAKU (Musikalisasi Puisi Emha Ainun Najib)


Puisi Emha Ainun Najib yang dinyanyikan Neno Warisman

Rabu, 02 November 2011

KOREOGRAFI BANTIN 4 (Puisi Iverdixon Tinungki & video)




Apa yang mesti kukisahkan padamu dalam koreografi empat cintaku
Ketika penyair itu tengah menyusun orkestrasi kematian
Melodius biola Stradivarius, puisi nada Richard Strauss
Hujan menyembab di kelopak matanya

BANDAR (Puisi Iverdixon Tinungki)


selalu saja berawal dari cerita kali agar waktu kita tak tercecar
karena di muara sejarah selalu bermula, mengarung atau mengendap
abad-abad adalah perantauan yang tak pernah usai
cakrawala senantiasa mencipta yang baru mengaburkan bandar yang dulu kita labuh

BUKAN (TAPI) PUISI (Puisi Iverdixon Tinungki)


Di tahun 1915 Albert Einstein mengatakan
Jagat Raya mengembang
Kosmolog pada ga percaya
14 tahun kemudian Edwin Huble yakin
galaksi di luar Bimasakti menjauh dari bumi

TELUK DAGHO (Puisi Iverdixon Tinungki & video)


berapa puteri  mandi di sini
hingga lembah dan gunung
berlapis menyimpan wangi

bakao air payou
kerikil cangkang siput
mensajakkan cahaya
hingga teluk sewarna perak
dalam kitab kemaharayaan
kedatuan Manganitu

Selasa, 01 November 2011

Minggu, 30 Oktober 2011

Surat Asmara Dari Lakon Yang Belum Terpentaskan (Puisi Iverdixon Tinungki)


aku tak akan menulis apa-apa
pada lembaran berikutnya
selain surat asmara  dan cinta
pada lakon belum terpentaskan

pertunjukan berikutnya hendaklah kisah abadi
bukan kisah Romi dan Juli
ditulis  Shakespeare untuk cinta yang pedih

Surat Bosias Untukku (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


aku menanti lakon kedua
dengan kegembiraan sekaligus ketakutan
cinta memang menghidupkan sekaligus mematikan
engkau tunas
akar-akarnya merambat ke jiwaku
kita saling memberi menerima
hingga kidungmu meresik dalam khotbah kawinan
dan engkau melahirkan anak-anak kangen
buah persenggamahan batin
tanpa nafsu tanpa kelamin

LAKON PERTAMA (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


yang nyanyi
yang nangis
di atas panggung: hatiku
penat menyusur usia
panjang  mendukakan

ADEGAN DALAM OPERA AIDA

KEMEGAHAN OPERA AIDA di The Giza Pyramids, Egypt

Untuk Pejuang Kristiani (Puisi Iverdixon Tinungki)


Darimanakah aku punya kekuatan menggambar kepedihan
Di atas tumpukkan ratusan ribu mayat
Kemanakah kupilih kata yang tepat melukis duka
Di atas air mata kesah yang menggemah dari utara ke selatan
Selain doa

Buat Penyair To’et (Puisi Iverdixon Tinungki)


Aceh indah
Rancak semampai
Di tulis kau serupa anak gadis cantik
Sepulang sembahyang di musolah kampungku
Aku bertemu Tuhan Yesusku di matanya nan damai
Serupa bertemu Acehmu di syair beribu penyairmu

Dukaku Duka Pingai Fansuri (Puisi Iverdixon Tinungki)



Dari laut perahu Fansuri datang ia ke dukaku
Bersama airmata tigapuluhsatu sultan dan empatsultanah
Dari empat  abad berkabar mereka tentang bencana:
Acehku berduka!
Berduka Aceh dalam dukaku

Pertapaan Gunung (Puisi Iverdixon Tinungki)


 

(mengenang E.T. Steller)

 

petakpetak kebun cabangcabang hutan manganitu

menyaksikan perjamuan asya matahari
mengubah setitik embun jadi mutiara, gema syukur
di rumah tawa sangkarsangkar yang dulu gelap

Raksasa Bakeng (Puisi Iverdixon Tinungki)


terkisahlah cerita lama di kabut mega
selaksana anak taufan menghamburkan pasir
menerjang mata para raja dan sultan
yang tak nanar menatap buana

begini ceritanya; ada keluarga raja raksasa
hidupnya pesta pora dan semenamena, Bakeng namanya
penyantap manusia dan peminum darah
tak hanya rakyat biasa atau pengelana
juga pegawai istana dan pembantunya dilahapnya

Sehangbalira *) (Puisi Iverdixon Tinungki)


betapa nista dayang wanita bila jatuh cinta
kepala raja bisa dipancung membayar asmara

Alahumbeli menidurkan raja Tolosang di pangkuannya
rebah pula langit Manganitu di gua purba
o, betapa mahal rias keindahan rupa perempuan ini
hingga wangi gunung lembahlembah Manganitu
tersuruk di pucuk dada dalam liar ombak teluk
yang penuh gairah menghujam liangliang batu
dan lelap bersama raja di punggung khianat Sehangbalira

Sabtu, 29 Oktober 2011

PERI CAHAYA (3) (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


Semalaman aku menjelajahi malam
Di titik nol kota
Mengintai jalanan senyap
Dan waktu yang lelap di pucuk pohon berdaun merah

PERI CAHAYA (2) (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)

o…
gumam penyair itu dalam puisinya
ketika cintanya terus berjalan di atas lariklarik penuh cahaya
dihela tujuh kereta kuda, melintasi tujuh langit, menuju pintu surga

PERJALANAN HATI (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


baiklah kubuatkan engkau sebuah ruang sketsa
tak perlu kuas cat atau tinta, cukup tawamu
mengindahkan jarak ribuan mil yang kita namakan rindu
berapa langka kau butuh menuju hatiku

JAM WEKER HITAN (Puisi Iverdixon Tinungki & video)


jam weker hitam berputar
menyulam malam kelam
hingga sunyiku tergambar
pada kelebat api kunang-kunang
rindukah mengepak di sayap kelelawar-kelelawar

GILA-GILA MASO MINTA PAS NATAL TIBA ( Drama Komedi Satire Satu Babak)

Gila-gila  Maso Minta Pas Natal Tiba
Drama Komedi Satu Babak
PINANGAN Karya Anton Chekov
Adaptasi Iverdixon Tinungki
© 2011


P e m a i n
Alo Vander Bingobingo (60)
Karlota Vasung Vander Bingobingo (25)
Ungke Stelgaga Marbogobogo (30)

Jumat, 28 Oktober 2011