KARYA: Iverdixon Tinungki
Bila yang
kau petik di pucuk natal hanya kisah
Apa yang kau
sarungkan di hatimu
Untuk suatu
ketika kau acung sebagai pedang
Ketika duka
atau musuh menghadang nafasmu
Pada rembang
malam, pagi, jelang petang
Bukankah
natal sebuah ladang
Tak saja burungburung membutuhkan gabah
Manusia pun
hidup dari bijibiji putih maknanya
Antara
betlehem hingga hati kita
Jaraknya
hanya seberapa mau kita menerima Dia
Tak lagi
seperti bocah mungil yang lahir dari sang perawan
Tapi kekasih
yang berbagi penghiburan di lengang dan air mata kita
Dan bila
ajal tiba dikirimnya kereta kencana
Menjemput
kita ke rumahNya dimana nestapa tak ada
Ia mencintai
kita seperti bumi yang tak bertanya
Seberapa
besar jahatnya kita padanya
Ketika kau
berseru; aku cinta Yesus
Sebuah
telaga tenang dibangunNya di hatimu
Di sana kau
mandi, basah, dan berayun di atas riakNya
bersamaNya
laiknya
bocah dalam gendongan ibu
yang tak
pernah berkata benci meski ia lelah
“Yesus ini
hatiku”
Katakan itu
dengan suka dari dasar hatimu
Sebuah
pelangi akan menyusur gelap malam
Hingga tiba
di sebuah hari dimana matahari dan hujan
Akan
menggambar sebuah tanda padamu;
Di tengah
api pun cintaNya tak pernah pudar untukmu
Selamat Natal
semua!
Manado, 2012
Catatan:
Bila dengan sajak ini anda merasa bahagia dalam perjumpaan dengan Yesus Kristus
Tuhan kita maka aku pun bahagia. Jika pun kau ingin berbagi kasih dengan
program pembinaan Sanggar Seni Kristiani yang kulakukan saat ini di
Manado, anda dapat mengirimkan donasi
anda ke: BRI Manado, rek:
0054-01-051384-50-1 Iverdixon Tinungki. (No HP 085343976992)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar