serupa perahu
rindu mengapung
mendebur dan asin
pasir menggigil, sepi bertaring
menguliti jejak matahari kemarin
mengkilapkan rambutmu
berapa waktu aku tak bertemu
kecuali bertemu sepi selalu itu
di pucukpucuk ketapang gelap
deru perahu melintas
deru hati menetas
terbang bersama meteorit
lenyap di ladang samudera
gulita dan senyap
malam selalu runtuh
dalam ingatan
tentang matamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar