dalam
klikitong kutemukan pulau yang telah lama terkubur
darah lelaki
mengalir bagai arus memecah di mata samudera
yang terus mendekap ombak tua di pesisir itu
ombak tua itu
mendebur seluas ingatan
bagaimana
batangbatang sejarah menegak
di tengah
bunyi berdejakdejak
semacam derap
dayung
selalu pulang
dengan kisah kemenangan
tapi yang
tersisa di pulau ini
hanya kisah
lusuh dari kerajaan masa lalu
tentang kemaharaan
pala dan kejayaan korakora
kini bernanah
di atas bendera kemerdekaan palsu
tak hanya
lelaki
perempuan pun
menari
menari di
tengah irama langit berkelindan ini
seperti lava
terlontar ke atas barisbaris sajak
melahirkan
api
lalu, kemana
para lelaki pemberani
di tengah
harga diri tergadai seharga anak babi
bila bunyi
klikitong ini kian merancak
bukankah jantung
leluhur api di kepundan pulau
memuncak membariskan
ledakanledakan
sebagai
ingatan perang sesungguhnya belum berakhir
dan harus
dimulai
buat meraih
kemerdekaan sejati
*) Klikitong: musik tradisonal warisan tradisi dari
masa Kerajaan Siau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar