aku dan cucuku pagi itu menanami langit
persegi dengan bibit mimpi
langit di atas jalan sudah setahun
sebulan hanya itu saja. sudah jenuh
rumput daundaun pasa, rumah tetangga
menabung gonggongan anjing
dari jaman ia bersuami hingga sudah jadi
janda, gonggongan tetap saja
muka mereka sulit tertawa, pernah gila
barangkali
burungburung itu kicaukicaunya
menerangkan angin ditungganginya
punya tubuh, tumbuh bersama seinci mimpi
di bidang persegi
seharusnya seperti kuda sejak lahir
sudah bisa berlari. bayibayi selalu
mengawali dari tertatihtatih. sudahlah,
menyusu saja susu sapi
pesan televisi menayang iklan kampanye
calon presiden yang suka
mengepalkan tangan. berita apa selain
korupsi, artisartis gontaganti
pasangan kelamin di atas bidang persegi
di samping mimpi kami putra putri
yang mencoba tabah berdiri di atas tanah
ini. Seberkas bendera tumpah
ke dalam whitecoffee. aku bukan puisi
kata katakata yang menangis
tak ada yang tak piatu juga mereka yang
punya ibu. Kota yang
sempurna kesedihannya. seperti pisau
saat paling sedihnya ketika menikam
kami berpelukan mengitari satu putaran
sudah setahun satu bulan ini
berkalikali kami kitari dengan benih
mimpi masih itu juga, menyusu saja
susu sapi. gonggongan anjing tetap saja
ia anjing tak bisa ia jadi puisi
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar