ARIE TULUS
adalah penyair produktif, pelukis, perupa dan seorang dosen. Lahir di
Kakaskasen Tomohon Minahasa pada 14 April 1962 dari keluarga Tulus-Rumimper. Setamat
di SPG Kristen Tomohon tahun 1981, ia berangan-angan menjadi seorang pelatih
olah raga, karena ia pehobi atletik dan volley ball. Untuk meraih
angan-angannya, ia memilih kuliah di Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan di
IKIP Manado.
Belum sebulah kuliah di jurusan yang dimasukinya, ia tiba-tiba
menyadari bakatnya yang sesungguhnya di dunia seni. Ia pun pindah ke kuliah di
jurusan Seni Rupa fakultas Keguruan Sastra Seni di Institut Keguruan Ilmu
Pendidikan tersebut.
Belajar
menulis puisi, melukis, mematung, dan teater dari sang guru Johny Rondonuwu
(Jonrond) semasa di SPG Kristen Tomohon. Semasa kuliah, ia terus memperdalam
bakat seninya itu kepada sang gurunya yang kebetulan sudah menjadi staf
pengajar di Jurusan Seni Rupa. Selain mulai menghasilkan banyak karya seni
rupa, sejak kuliah ini, puisi-puisinya mulai dipublikasikan di Koran Obor
Pancasila, Manado Post, Cahaya Siang, Cahaya Timur, Swara Kita. Ia pun aktif
menggelar pemeran lukisan dan seni rupa di berbagai kota di Indonesia. Karya-karya
seni rupa dan lukisnya telah banyak dikoleksi para kolektor.
Meraih gelar Sarjana S1 Pendidikan Seni Rupa pada 1986.
Dua tahun kemudian diangkat menjadi dosen di almamaternya. Tahun 2003
menyelesaikan studi S2 pada Proram Studi Manajeman Pendidikan PPS Unima. Pernah
mengajar di SPG Kristen Tomohon, SMA Pikat Manado, SMA Laboratorium IKIP
Manado, SMP dan SMA Kristen Tumou Tou Girian, dan SMP Negeri 2 Tomohon.
Tahun 2000 mendirikan SAT (Sanggar Arts Tomohon). Pada
2003 ikut memprakarsai berdirinya KOSTAM (Komunitas Semut Hitam) di Fakultas
Bahasa dan Seni Unima. Tahun 2007 bersama Fredy S Wowor, Greenhil Weol, Jenri
Koraag, Alfrits Ken Oroh mendirikan MAC (Mawale Art Community) dipercayakan
sebagai Ketua. Beberapa kali melakukan pentas baca puisi dan performace art di
kota Tomohon.
Karya-karyanya
yang telah diterbitkan: Sujud, Antologi Puisi Arie Tulus dan Iverdixon Tinungki,
Dua Penyair Sulawesi Utara, Diterbitkan Bengkel Seni Mandiri 1990. Surat Surat
Sang Kekasih, Kumpulan Puisi diterbitkan
Bengkel Seni Mandiri 1997. Doa
Selembar Daun, Kumpulan Puisi diterbitkan Mawale Art Community bekerjasama
dengan Sanggar Arts Tomohon 2007. Rahasia Keabadian Cinta, Kumpulan Puisi diterbitkan
Mawale Art Community bekerjasama dengan Sanggar Arts Tomohon 2007. Hoi Minahasa
Raya, Kumpulan Puisi Bahasa Manado diterbitkan Mawale Art Community bekerjasama
dengan Sanggar Arts Tomohon 2007. Aku Memanggil Mu Cinta, Kumpulan Puisi diterbitkan
Sanggar Arts Tomohon 2007. Tuang Tuang Basar Tabea , Kumpulan Puisi Bahasa
Manado diterbitkan Sanggar Arts Tomohon 2007. O Minaesa, Kumpulan Puisi diterbitkan
Sanggar Arts Tomohon, 2007. Balada Seorang Musafir, Kumpulan Puisi diterbitkan
Sanggar Arts Tomohon 2008. Duhai Cinta, Kumpulan Puisi diterbitkan Sanggar Arts
Tomohon, 2008. Buku Cerita : Kisah-Kisah Asrama SPG Kuranga 2008. Wawancara
Saya dengan Saya Seputar Persoalan Seni 2008.
Ditengah
kesibukannya sebagai dosen yang memang dituntut untuk menjalankan Tri Dharma
Perguruan Tinggi (Pendidikan Pengajaran, Penelitian ilmiah, dan Pengabdian
Kepada Masyarakat), masih juga aktif dengan kegiatannya sebagai pekerja seni. Ada
begitu banyak naskah puisi yang hingga saat ini menanti dibukukan untuk
dipublikasikan. (Kurator Iverdixon Tinungki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar