kembali kau bawa cuaca kembar
bau kukis, lagulagu natal
dan badai kejarkejaran di pucuk kelapa
senantiasa meliukkan getir yang sama
dalam tahuntahun menjahitkan kepelbagaian
ma…aku mau menyerup kopi ke 50 tahun
sambil membayangkan kebun kacangkacangan
dalam kegembiraan ayah di pagi berhujan
memuat panggi ke dalam roda pedati
menyusuri pasar masih sepi
ia tentara dan petani
mengebunkan derap sepatu ke mimpiku
ladang padi juga jagungjagung
pagi ini dingin. seperti 50 tahun yang kembar
harusnya ada ubi dan dabu di rumah kayu
ketika gementing lonceng di pucuk menara katedral
merapatkan musim yang baru ke dalam perkampungan
pesisir
selalu menabung getir
ma…aku hafal betul mematangkan pisang dengan karbit
menaru bakul rotan ke atas kepala
seperti lukisan penjual buah di tengah cuaca
berubahubah
lalu, kelenjarkelenjar petir menguar menambatkan
ketakutan
seperti 50 tahun dongengan tentang langit di huni
mahkluk api
mematamatai bumi dipenuhi mambang dan demit
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar