maukah engkau berumah di airmataku
hingga hujan tersenyum di atas ladang langit
yang dengan susah payah kita bajak
buat persemaian riang
meski surga membuat tissue seluas doa
maukah engkau tak mengucap sepatahkata
karena hati adalah makna yang punya tafsir sendiri
yang dibisikan Tuhan sebelum kita sendiri mengerti
kasur hidupku telah kualas untukmu
di keheningan yang ramai oleh perasaan sayang
di sini akan kuceritakan kisah penyair itu
lelaki dengan mata gemetar mengabadikanmu
"engkau sajaknya yang hidup"
26 Oktober 2010
hingga hujan tersenyum di atas ladang langit
yang dengan susah payah kita bajak
buat persemaian riang
meski surga membuat tissue seluas doa
maukah engkau tak mengucap sepatahkata
karena hati adalah makna yang punya tafsir sendiri
yang dibisikan Tuhan sebelum kita sendiri mengerti
kasur hidupku telah kualas untukmu
di keheningan yang ramai oleh perasaan sayang
di sini akan kuceritakan kisah penyair itu
lelaki dengan mata gemetar mengabadikanmu
"engkau sajaknya yang hidup"
26 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar