di Reinbeck hujan tak deras di rambutmu
ketika kau kibarkan kenangan kota kecil
tentang cinta menantimu
konsermu pasti indah di Pauli
stansa-stansa mengalir dalam lirik lantai pirus
santa santu mengabarku di rinai gerimis
tapi cerita itu selalu asing
negeri-negeri jauh hanya mendongengkan savanah
dimana King Arthur mengacungkan pedang
menebas rinduku di depan bayang kucintai
derailah malam-malam sungsang air mata
aku di seberang negeri asing
menggelepar dalam dentingan piano dan gesekan selo
tak bisa menangkapmu pergi seperti merpati
dikau dan aku bisa dongengan itu
atau mungkin aime menangiskan mite
sebuah buku dibaca hening
pada suatu malam sparta yang kosong
dan engkau terus melangkah menuju Berlin
bersembunyi di balik tembok
ketika kau kibarkan kenangan kota kecil
tentang cinta menantimu
konsermu pasti indah di Pauli
stansa-stansa mengalir dalam lirik lantai pirus
santa santu mengabarku di rinai gerimis
tapi cerita itu selalu asing
negeri-negeri jauh hanya mendongengkan savanah
dimana King Arthur mengacungkan pedang
menebas rinduku di depan bayang kucintai
derailah malam-malam sungsang air mata
aku di seberang negeri asing
menggelepar dalam dentingan piano dan gesekan selo
tak bisa menangkapmu pergi seperti merpati
dikau dan aku bisa dongengan itu
atau mungkin aime menangiskan mite
sebuah buku dibaca hening
pada suatu malam sparta yang kosong
dan engkau terus melangkah menuju Berlin
bersembunyi di balik tembok
yang sesungguhnya telah runtuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar