api dan tanah basah memberi getah
ke dalam pena, menuliskan
sebatang pohon mulai berdahan
sebagaimana pohon tumbuh
cuaca menjadi ragu
tak berbagi bias cahya
ke pucuk yang kini meninggi
menyigi surga tertinggi
di dahandahan rimbun terlindung
akan bergelantungan buah
benih ilahiah dengan segala manis asamnya
di tempah bau getah dengan segala kelat pahitnya
meranum sebuah makna
dimana hidup mati bukan sekadar
cadar antah berantah
seumpama biji tersemai
menyembul pertama itu
hikayat rumit dan muskil
di utuh sepucuk kecambah
usai melumat entah
di liang getah
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar