rupa hujan yang bertandang sore ini
barangkali ujung musim
kegembiraan
di riwayat pucukpucuk pohon randu
lama tumbuh di petak mimpiku
sebentar kelelawar akan menggetarkan
cabangcabang dengan suara risau
menyalin topografi bukit dilebati rindu
ke dalam sebuah alegori keruh
air laut
di sana arsitektur kenangan ikut tenggelam
bersama denah perantauan menelusuri
bandar, pesisir, bau langiran kasturi
nafas perempuan
alur usia perjalanan pun kian
rentah
samar diucap hujan dalam geletar halilintar. memar
mengeruk pemandangan menjadi lajurlajur sendu
berlompatan di pelupuk mata. merabun
aku menapis aura udara dingin dan tajam
di helaihelai cuaca malam yang basah
seratserat nafas terlumat bersama kapas
berjatuhan dalam detak jantung
setia menyeduh air mata di sisa
bara masih menyala
di bilik terkhir sebidang dada
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar