leluhur
ketapang tak lupa pada Lorca
mengajar pelautnya Los Cuatro Muleros dan Sevillanas
meski sebuah
monumen beton terpacak mengubur Pardao
begitu Miangas
tak lupa cantiknya dimasa Las Palmas
kadetkadet kapal layar Spanyol adalah penari
di tengah
api yang dinyalakan udara Pasifik
rancak Vihuela
De Mano dipetik semarak ombak
dalam
seruanseruan Paradiso yang agung
pulau karang
ini tak sekadar sarang gurita
cangkang
siput purba dan Lumaromban
yang tidur
di atas mite samudera Fasifik
tapi surga
buat letih pengelana laut segala benua
kini, barisan
tambur yang menggerendam dek kapal
dalam
kisahkisah arung yang menggetarkan
telah karam lisut
di atas sebuah tapal batas
yang menimbun
sumur asin pulau ini
dipancarkan
suar yang letih menanti dini hari
rimbun
ketapang tak lain rimbun kemelaratan
sebuah
bendera berkibar di atas kuburan
di atas
rumahrumah gubuk beratap tangisan
tersuruk
dalam senja mengelisahi malam rentah
*) Lumaromban: Gurita raksasa dalam cerita
Rakyat Talaud.
*) Pardao: Monumen Spanyol di Miangas.
*) Lorca: Federico GarcĂa Lorca, Komponis
Spanyol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar