ia kalah. ia tak bisa jadi yang
pertama
ia menghitung lima serambi pintu
gerbang domba
tiga puluh delapan tahun rebah
diulang, hingga seluruh jenuh
jadi reruntuk enyuh
di kotakota kita kisah itu lebih
nyata
kisah tua lelaki lumpuh di tepitepi
gereja
di Bait Allah sayup terdengar lagu
hanya lagu. seakan derap kereta
membawa pulang orangorang
ke sebidang tanah perjanjian. tanah
yang juga terhampar
di mimpimimpinya
tapi iba bukan lagi bahasa murah
bukan lagi perasaan bisa dicerna
tak ada mau memandang orang
terluntah
segalanya telah punya harga
suatu ketika, malaikat agung turun
di Betesda
berpesta di atas kolam. mengguncang
air
sesungguhnya cemar rembes air
matanya
ternyata, air mata tak cukup
membuat seluruhnya sembuh
tubuh harus tumpah, harus cebur
hingga dena lumpur
tua itu jadi luntur
sebagaimana sejarahnya, ia tak bisa
mendahului
tubuhnya teramat lemah
juga tak bisa berdiri melupakan
semuanya
kecuali berharap ada suatu saat
paling sepi
ketika ia merayap ke kolam, sesosok
malaikat datang
membancakan kegembiraan dalam air tergenang
lalu, ia bisa jadi yang pertama
berendam
sebagaimana dongengannya, aturan
sebegitu kaku
tak bisa membuat ia untung. ia
bingung
itu kisah saman gerbang Stefanus.
tembok Yerusalem
masih kokoh. dombadomba tambun digiring
ke rerumput subur
rasulrasul menyaksikan ribuan orang
jadi yang pertama
menimbah mujizat dikabarkan injil
ke seluruh saman
Anastasia…
di saman berbeda
di sebuah kanisah kecil
di bukit tak jauh dari penjara
aku bertemu lelaki yang selamat
dari peristiwa kapal tenggelam
aku bertanya: “bagaimana sampai
engkau bisa selamat?”
“ada seorang lelaki memikul tilam
mengangkatku dari gelombang lautan
membawaku ke pesisir lebih aman,” dongengnya
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar