MINAHASA 1644
10 Agustus 1644*)
pertempuran itu meledak
dari kesakitan
dari ketidakadilan dari perkosaan
karena sebuah
bangsa tak boleh menangis oleh ketakutan
ketika kemarahan
punya alasan: berperanglah!
hari ini hari dimana kita mengenang keberanian
beriburibu perempuan menunggu kemenangan
beriburibu anak akan menceburkan diri
ke medan erang penuh keluh kesah
hari ini hari dimana kita membagikan
gelombang pesan kebebasan ke jendelajendela
ke sulur harapan
ke kebunkebun ke bentang hutan
ke kotakota yang meringkuk dalam takdir abadi sebuah
penjara
hari ini hari yang harus terbit di atas api
tombak runcing
logamlogam tajam
dilontar ke atas waktu yang harus dimenangkan
10 Agustus 1644
pertempuran itu meledak
di atas padi di
atas rawa di atas nyawa yang meletup
oleh buas niaga
Eropa
baiklah kita mengenang lahar suci dari kepundan Minahasa
itu
bahwa Waraney dan
peradaban tua kita tak bersalah
bahwa Spanyol yang durhaka karena beras dan rempah harus
enyah
tapi hari ini hidup baru harus melabuh dikejernihan
cahaya
hari dimana hati kita menjelma telaga kehidupan
di huni mekaran pelajaran meraih citacita
hari dimana gerak akan menampung keagungan kita
ke sebuah kapal gema yang diucapkan dengan berani
dengan penuh daya
*)10 Agustus
1644: Pecah perang Minahasa-Spanyol yang berakhir dengan kekalahan bangsa Eropa
itu di tanah Minahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar