ISWAN SUAL, penyair
lulusan sastra Inggris Universitas Negeri Manado ini lebih tertarik bersastra dalam bahasa Manado
dan Minahasa, khususnya Bahasa
Tontemboan. Lahir dan besar di ro’ongTondei,
Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Anak pertama dari pasangan Lexy Sual dan Selvie Tombuku.
Sejak masih siswa di SD-SMK dia berminat dalam dunia
tulis menulis. Ini berlanjut hingga
mahasiswa. Semasa kuliah turut menjadi pendiri organisasi internal dan
eksternal kampus seperti Student Press Society (SPS) FBS UNIMA, English
Debating Society (EDS) UNIMA, Kerukunan Siswa Mahasiswa Tondei (KSMT), Ikatan
Mahasiswa Lolombulan dan Ranoiapo (IKMALORA).Keaktifannya itu juga
yang membuat dia pernah
menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado.
Di luar kampus dia pernah menjabat ketua Ikatan Mahasiswa
UNIMA Minahasa Selatan dan ketua di salah satu Bidang Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia (GMKI) cabang Minahasa, Tondano. Setelah lulus dia juga masih dipercayakan menjadi Ketua Komisi
Pemuda GMIM Tondei
di gerejanya. Di sela-sela kesibukannya sebagai
pemimpin organisasi dia juga aktif dalam bidang sastra dan budaya
di Teater Ungu FBS UNIMA .Puisi-puisi dan dramanya
saat itu sering ditampilkan dalam acara-cara kampus dan gereja.
Pernah mewakili Indonesia dalam pertukaran pemuda di Kanada
dan Jepang tahun 2006-2007 dalam program Canada World Youth Exchange Program. Dalam
kegiatan itu dia menjadi satu-satu peserta dari Indonesia yang menyumbangkan
tulisan untuk newsletter yang
diterbitkan oleh Canada World Youth dan MENPORA.
Di tahun 2006 menjadi salah satu peserta pembentuk Forum Komunikasi Mahasiswa Ilmu
Budaya (FKMIB) se-Indonesia di Makassar. Pernah menjadi pengajar mata kuliah Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia di salah-satu perguruan tinggi di Sulawesi Utara.
Saat ini bekerja di lembaga swasta sebagai penerjemah. Selain itu, juga
bekerja sebagai pengajar bahasa
Inggris di
rumah-rumah(les prifat). Hingga kini aktif dalam
komunitas-komunitas pelestarian budaya Minahasa yang mendorong
anggota-anggotanya untuk menulis karya sastra seperti Sanggar Tumondei,
Pinaesaan Tontemboan (sebagai ketua umum), Mawale Movement, Komunitas Pecinta
Alam Tumondei dan lain-lain. Selain itu dia mengasuh group Facebook: Belajar
Bahasa Tontemboan.
Karya-karyanya sering dimuat di media cetak lokal dan
media online: seperti SKH Media Sulut, SKH Swara Kita, Manado Express, dll.
Beberapa karyanya sudah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Prancis di
Paris. Karya-karyanya sudah terbit: Tinondeian (Novel),
2012. Lutau (Kumpulan Puisi Bahasa Manado), 2013. Echange Epaule Contre
Bonbons/Permen untuk Bahu (Kumpulan Cerita Pendek, diterbitkan di Prancis), 2013. DOMMAGE QUE TOAR N'AIT PU ATTEINDRE LE
TETEWATU(Cerita
Pendek, diterbitkan dalam majalah Le Banian“La
question de l'environnement en Indonésie” Nomor 14, Décemberdi Prancis),
2012. Doti (Kumpulan Cerita Pendek Tunggal), 2014. Lolombulan (Kumpulan Puisi Bahasa Manado Tunggal), 2015. Sinonsayang (Kumpulan Puisi Tunggal), 2015. Tumani (Kumpulan Cerpen Tunggal), 2015. Mapatik (Antologi Cerpen
Bersama), 2015.
Mapatik (Antologi Puisi Bersama), 2015. Waraney (Antologi Puisi Tunggal Bahasa Tontemboan) 2016. Orang Benar Akan Hidup Oleh Percayanya (Buku Antologi Bersama) 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar