SEMUEL
MUHALING, adalah penyair, esais, peminat drama, lukis, patung, dan relief. Lahir
di Desa Mawali, pulau Lembeh kota Bitung Sulawesi Utara pada, 18 Sepetember
1964. Ayahnya, Yohanes Muhaling, ibunya Mismartje Tatipang. Sem --nama
panggilannya-- anak pertama dari lima bersaudara. Menikah dengan Yetrinecke
Yustisia Lalenoh, dikaruniai dua orang putri, Cecilia Nordica Susastra dan
Gabriely Danila.
Menamatkan Sekolah Dasar di SD GMIM Mawali 1976.
Tahun 1980 tamat dari SMP Negeri Girian Filial Papusungan. Melanjutkan ke SMA
Negeri Bitung, tamat 1983. Tahun 1984 melanjutkan pendidikan pada Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
IKIP Manado (sekarang Universitas Negeri Manado - Unima). Awal 1989 berhasil
menyandang gelar Sarjana Pendidikan, Doktorandus.
Mengawali
pekerjaannya sebagai wartawan pada Mingguan Warta Utara Manado tahun 1986—1987
sebagai reporter merangkap tenaga editor bahasa. Pada 1987 koran mingguan ini
berubah nama menjadi Harian Cahaya Siang di bawah payung grup Jawa Pos. Ia
menempati posisi redaktur dan editor bahasa sampai 1993. Ia juga magang di
Harian Jawa Pos pada tahun 1989 selama beberapa bulan. Di sana ia ditawarkan
untuk full di harian Jawa Pos namun hal itu ditolaknya karena terikat dengan
perjanjian TID (tunjangan ikatan dinas) ketika kuliah di IKIP Manado yang mewajibkannya harus jadi PNS. Mujur bagi Sem
Muhaling ketika menjelang koran Cahaya Siang kolaps, pada Desember 1991 ia
telah menerima surat keputusan Mendikbud tentang pengangkatan dirinya menjadi
guru PNS pada SMA Negeri Tompaso, Minahasa. Selama tahun 1991-1992 ia berbagi
waktu antara tugas sebagai PNS guru dan wartawan. Namun pada Maret 1992, ia
harus rela menerima keputusan manajemen Cahaya Siang agar ia tidak lagi
fulltime di koran itu. Ia pun mengundurkan diri dan berkonsentrasi pada profesi
barunya sebagai guru bahasa dan sastra.
Tahun 2001
ia memutuskan beralih dari profesi guru ke jabatan struktural di Dinas
Pendidikan Nasional Kota Bitung menjabat Kepala Seksi Pengembangan Seni Budaya,
Bahasa dan Sastra. Kemudian dipromosikan menjadi Kepala Subdinas Humas Dinas
Informasi dan Komunikasi Kota Bitung. Ia juga mendapat kepercayaan tambahan
walikota Milton Kansil menjadi Direktur di kedua lembaga penyiaran, sebagai
Direktur PT Radio Kota Bitung FM dan Direktur Televisi Kota Bitung. Namun
jabatan ini tidak berjalan mulus hingga akhirnya kedua lembaga penyiaran itu
harus tutup pada akhir masa jabatan Milton Kansil sebagai walikota.
Bakat
sastranya sudah sejak SMP. Sem suka mencorat-coret, menulis puisi untuk
disimpan saja. Setelah SMA tulisan-tulisan puisinya mulai dikirim ke harian
Obor Pancasila dan majalah pendidikan Spektrum yang terbit di Manado.
Karya-karya Chairil Anwar dan J.E. Tatengkeng menjadi inspirasinya menulis
puisi. Karena suka menulis dan kecintaannya dengan dunia sastra, ia memilih
kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, walaupun menurut dia,
ia tidak pernah bercita-cita menjadi guru. Pada masa kuliah, berkat prestasi
akademiknya, ia mendapat beasiswa prestasi Tunjangan Ikatan Dinas (TID), itu
pula mengantarkan dia menjadi seorang guru. Semasa kuliah ketika bekerja di koran
Warta Utara ia banyak menulis esai dan juga puisi. Selain itu ia juga banyak
menulis di media nasional seperti koran Mutiara dan majalah Warna Sari. Namun
sangat disayangkan, Sem merupakan orang yang tidak peduli dengan dokumentasi.
Akibatnya, ada begitu banyak karya-karyanya tidak sempat dihimpun dan
didokumentasikan.
Karya-karyanya yang telah diterbitkan Sasambo: Antologi
Puisi Enam Penyair, Sangihe: Forum Komunikasi Seni Budaya Sangihe Talaud 1991.
Riak Utara, Antologi Puisi Penyair Sulawesi Utara. Karya-karya puisinya juga
diterbitkan di beberapa harian, seperti harian Obor Pancasila, Cahaya Siang,
dan Manado Post. Selain puisi, ia juga menulis drama dan esai. Karya-karya esai
ditulisnya di koran tempatnya bekerja dan beberapa koran yang terbit di Sulawesi
Utara serta di media nasional diantaranya Mingguan Mutiara, Jakarta; Majalah Warna Sari,
Jakarta; dan Jawa Post, Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar