REINER EMYOT OINTOE adalah penyair,
budayawan dan kritikus sastra. Lahir di Gorontalo 24 Oktober 1958. Memperoleh
Gelar Sarjana Sastra Jerman pada Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi
Manado (1985) dan studi di Ferien Sommerkurs, Universiteit Otto Friedrich,
Jerman (1990). Pernah aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan
seperti: Ketua Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Manado (1998-1999),
Sekertaris Lembaga Kajian dan Konsultasi Regional (LAPRIL) Sulut (2000-2007),
Ketua
WALHI Sulut (2000-2001), Koordinator Media Dewan Reformasi Sulut
(1999-2002), Konsultasi Regional Sulut (1999-2004), Sekertaris Dewan Kesenian
Sulut (1998-2003), Anggota Dewan Riset Daerah Sulut (2002-2007), Anggota
Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Sulut (1997-2003), Sekertaris
Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut (2001-2006), Anggota Kajian Pasifik Unsrat,
Sulut (1997), dan Anggota Koalisi ORNOP untuk Kebebasan Memperoleh Informasi
(KMI), Jakarta (2003-2004).
Selain sebagai staf pengajar pada
Fakultas Sastra Unsrat Manado juga bekerja sebagai Direktur Yayasan Serat
Manado (2000-2007). Staf Ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Manado
(2003-2004), pernah menjadi Advocacy Team BIMP-EAGA Consorsium for the Coastal
Enviroment, Davao, Filipina (1998), Participant for Leadership and Management,
ICRC, Bangkok, Thailand (2003), Fasilitator Media Clinic Kebebasan Memperoleh
Infromasi (KMI), IMPLC-CSSP, Jakarta – Bandung (2003), dan Anggota Tim Kajian
Kawasan Andalan dan Pulau-Pulau Terpencil, BPTT, Jakarta, Bappeda Sulut-Satal
(2000).
Pengalamannya dalam media informasi,
ia pernah menjadi Koordinator SKH Manado Post, Sulut (1992-1995), Pemimpin
Redaksi Tabloid Ba’kawanG, Manado, Sulut (2002-2003), Presenter Radio SOL,
Manado (1995), Presenter Radio KDFM, Manado (1995), Presenter TVM SMs dPR,
Manado (2003), Presenter Pacific TV, Manado (2004), dan menjadi Narasumber di
berbagai Media Radio dan TV.
Buku kumpulan puisinya yang telah
diterbitkan: Antologi Puisi Riak Utara (1986). OPUS (Obrolan Orang Kampus)
Kumpulan (Bukan) Puisi Akademis (2004). Puitikologi Laut, Kumpulan puisi (2009).
Ia
juga menulis sejumlah buku diantaranya: Teori Sastra Indonesia (Masih di Batas
Perdebatan) 2004, Intelektual dan Kritik Budaya (Buku,
1995), Bolaang Mongondow: Etnik, Budaya dan Perubahan, Pemda Bolmong (Buku,
1996), Pesona Nyiur Melambai: 50 Tahun Kemerdekaan di Sulut, Pemda Sulut (Buku,
1997), Manusia di Panggung Sumekola: Biografi Intelektual W.J. Wawroentoe, UNSRAT
Press (Penyunting, 1997), Studi Survey Potensi Sosial Budaya Kodya Bitung,
Bappeda Bitung (Penelitian, 1998), Kerja Keras, Kerja Cerdas, 14 Tahun
Kepemimpinan Drs. S.H. Sarundajang, Bappeda Bitung (Buku, 1999), Rencana
Pengembangan Kawasan Andalan Kabupaten Sangihe Talaud (et.al, 2000), Sitou
Timou Tumou Tou: Refleksi Atas Evolusi Nilai-Nilai Manusia, karya A.J. Sondakh,
(Penyunting, 2003), Dodandian, Kinotanoban dan Kisahku, karya J. Damopolii
(Penyunting, 2003), Syamanisme Asal Usul dan Kepercayaan Leluhur Bolaang
Mongondow karya Dr. M.W.M Hekker (Penyunting, 2004).
Selain
itu, dalam rangka mensukseskan HUT Kemerdekaan RI ke 59, 17 Agustus 2004, ia
menggagas kegiatan baca puisi 59 jam. Kegiatan tersebut melibatkan 59 sastrawan
Sulawesi Utara dan berhasil menciptakan rekor bagi dunia sastra. Di mana Baca
Puisi 59 Jam tercatat sebagai rekor baru dalam Museum Rekor Indonesia (MURI)
dengan nomor 1234. Atas kreativitas dan prestasi tersebut, Reiner memperoleh
penghargaan sebagai penggagas pemecahan rekor dari MURI. Dan akan segera terbit karya terbarunya yakni
sebuah novel sejarah "Manado 1830", tiga tahun Pangeran Diponegoro di
Fort Nieuw Amsterdam Manado.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar