FREDY SREUDEMAN
BENYAMIN MARNY WOWOR, demikian nama lengkap penyair, dramawan dan
dosen yang dikenal eksentrik ini. Tak saja penampilannya kesehariannya yang
punk, di panggung puisi ia selalu tampil dengan gaya blues. Lahir
di Tomohon, 4 Maret 1977. Sejak masa kanak-kanak menetap di Sonder, sebuah
pemukiman yang terletak pada wilayah Pegunungan Lengkoan di Minahasa.
Selepas SMA Negeri Tomohon, pada 1994 melanjutkan
ke Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi
(UNSRAT) Manado. Selesai 2001 dengan skripsi berjudul, “ Revolusi Tumapel dalam
roman Arok-Dedes karya Pramoedya Ananta Toer “. Kini melanjutkan kuliah pada
Program Pasca Sarjana Teologi dengan konsentrasi Agama, Budaya, Masyarakat di
Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) YPTK.
Menulis puisi secara intens sejak 1994
bersama dengan kegiatan pertunjukan drama masa SMA dan pada masa perkuliahan. Menjelang
akhir 1994, seiring dengan bangkitnya gerakan mahasiswa menentang dominasi dan
hegemoni kekuasaan orde baru, mulai membaca puisi dalam pertemuan- pertemuan
mahasiswa di kampus dan dalam demonstrasi-demonstrasi serta aksi-aksi budaya bersama
rakyat di Sulawesi Utara. Pada 1996 setelah peristiwa 27 Juli mulai mengelolah
Bengkel Seni di Sastra dan mengorganisir pembangunan komunitas sastrawan,
pemusik dan peteater. Pada masa ini pula mulai memusikalisasi puisi dalam
konser-konser rock pada festival musik kampus dan menjadi penulis naskah drama
serta sutradara Teater Kronis. Sejumlah karya drama telah dihasilkannya.
Pada 2003 diundang bersama Teater Kronis ke
Festival Kesenian Yogyakarta untuk Pembacaan Puisi dan Pentas Teater di Gelaran Budaya Yogyakarta. Memusikalisasi
puisi di Studio Tanah Liat Ugo Untoro. Baca Puisi dan Pentas Teater di Rumah
Seni Muara (Komunitas Seni Palembang) dalam kegiatan Pentas Silaturahmi Seniman
Manado dan Yogyakarta. Mengikuti Temu Teater Se- Indonesia di Teater Garasi
Yogyakarta.
Pada 2004 mulai mengajar teater, kritik teks
dan penulisan kreatif sebagai dosen luar biasa di Fakultas Sastra UNSRAT dan
bersama para sastrawan seangkatan di periode ini mulai aksi kultural menulis
sastra dengan bahasa manado kemudian ditampilkan dalam pementasan keliling
Sulawesi Utara- Gorontalo. Aksi kultural ini adalah titik berangkat dari sebuah
gerakan sastra dan budaya yang kemudian dikenal sebagai Mawale Movement yakni
gerakan membangun tampa tinggal atau gerakan kembali ke rumah.
Pada 2007 diundang oleh Majelis Sastra Asia
Tenggara mengikuti Bengkel Sastra Mastera di Samarinda Kalimantan Timur. Pada
periode 2011-2017 bersama para sastrawan yang berjaringan dalam Mawale Movement
melalui program Skola Mawale melakukan kegiatan pendidikan menulis sastra dan
seni pertunjukan serta mengadakan festival budaya berbasis kampung di wilayah
Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, Manado dan
Tomohon. Pada bulan Agustus 2016 diundang Aliansi Masyarakat Adat Nasional dan
membaca puisi dalam pagelaran seni masyarakat adat di museum nasional Jakarta. Pada
saat ini mengolah Wale Papendangan Sonder yakni sebuah pusat pendidikan alternative
berbasis sastra dan menjadi dosen tetap di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Karya-karyanya yang
telah diterbitkan: TIRANI AKAN TUMBANG
(Kumpulan Puisi Tunggal, 2000), KOMA (Antologi Puisi Penyair Muda sulawesi
Utara, 2001), DEMIKIAN SABDA MESSIAH (Kumpulan Puisi Tunggal, 2003), JEJAK (Antologi
Puisi 4 Penyair Sulawesi Utara, 2004), 999 (Antologi Puisi Penyair Minahasa
Bahasa Malayu Manado, 2005), RAGAM JEJAK SUNYI TSUNAMI (Antologi Puisi Penyair
Indonesia, 2005), MINAHASAN HAIKU (Kumpulan Puisi Tunggal, 2007), MAESA RONDOR
MAKAARUYEN (Kumpulan Puisi Tunggal Bahasa Malayu Manado, 2007), WAJAH DEPORTAN
(Antologi Puisi Penulis Muda Lintas Provinsi 2009) diterbitkan oleh Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, ALANG-ALANG BULAN (Antologi Puisi
MASTERA, 2010,) diterbitkan Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional, PERCAKAPAN
LINGUA FRANCA (Antologi Puisi Temu Sastrawan Indonesia III, 2010) diterbitkan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjung Pinang, SONG OF THE ROAD (Kumpulan Puisi
Tunggal, 2013) diterbitkan oleh Mawale Cultural Center.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar