SOVIAN
LAWENDATU, selain dikenal sebagai penyair, ia adalah seorang esais dan kritikus
sastra yang produktif. Lahir di Kampung Sawang, Sangihe, 20 Mei 1968 dari
pasangan Benjamin Lawendatu (mantan Guru Injil) dan Rusnalien Dilly (Guru SD).
Menikah dengan Femmy Johana Maramis, dikaruniai tiga orang anak : Iqnoranta Ars
Kreato Lawendatu, Johanis Adrian Sains Lawendatu, dan Emanuela Providentia
Lawendatu.
Menamatkan
pendidikan di SMA Negeri Tahuna (1986), Pada 1987 memulai studi S-1 di Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Manado. Sebagai Mahasiswa
Berprestasi I FPBS IKIP Manado (1990), ia menerima Tunjangan Ikatan Dinas,
sehingga diangkat sebagai Guru / CPNS tanpa tes. Pernah menjadi Pengurus Senat
Mahasiswa FPBS IKIP Manado. Skripsinya menelaah karakter tokoh novel ‘Lho’ dan
‘Keok’ karya Putu Wijaya berdasarkan teori-teori Psikoanalisis Sigmund Freud.
Pada2009 menjadi Guru Profesional. Saat ini tercatat sebagai Instruktur
Nasional Guru Pembelajar dengan predikat ‘Baik Sekali’, setelah mengikuti
diklat yang diselenggarakan oleh Kementerian Dikbud RI, September 2016 di
Jakarta.
Pada
2001, mendirikan Sanggar Teater ‘Cakrawala’ SMA N 1 Bitung. Pada 2003-2004,
membina Majalah ‘Cendekia’ SMA N 1 Bitung. Belajar menulis puisi, cerpen dan
drama sejak duduk di bangku SMA. Aktivitas kreatif ini dipersungguh ketika
menjadi ‘mahasiswa sastra’ di FPBS IKIP Manado, apalagi ketika berkenalan
dengan Kamajaya Al. Katuuk, Iverdixon Tinungki, Leonardo Axsel Galatang dan
Semuel Muhaling. Aktitivitas kreatif itu masih terjaga hingga kini. Selain itu
menulis kritik sastra dan esai sastra dan budaya. Ketika SMA juga belajar
menulis naskah drama dan menyutradarai pementasannya. SEJUMLAH CERPEN (belum
dibukukan), antara lain: Kabut Hitam Telah Berlalu (cerpen perdana), dimuat di
majalah Spektrum pada 1984. Yudas Iskariot; dimuat di Manado Post pada 1988.
Setegar Karang; dimuat di halaman seni budaya majalah Sarwa Bharata Eka pada
1990. Mimpi; dimuat di Cahaya Siang pada 1988. Teori; dimuat di Cahaya Siang
(1988). Kolbog; dimuat di Cahaya Siang (1988). Sinter Klas; dimuat di Manado
Post (2000).
Puisi-puisinya
diterbitkan dalam buku antologi SASAMBO (1991). Saat ini naskah buku kumpulan
puisinya siap terbit. Karya-karya esai dan kritik sastra yang ditulisnya dimuat
berbagai media, antara lain: Sastra dan Filsafat. Alkitab sebagai Karya Sastra. Sasalamate dalam
Perspektif Sosiologi Sastra Fenomenologis. Sastra sebagai Sarana Pendidikan Karakter. ‘Rindu Dendam’ Kepada J.E. Tatengkeng. Mempercakapkan Sajak-sajak Kamajaya Al. Katuuk.
‘Sekuntum Bunga Drama’ Leonardo Axsel Galatang. Bangkuna dan Lingkobong dari Leonardo Axsel
Galatang : Sebuah Fenomen Infra-Sastra. Jalinan Intertekstual Sajak “Mata
Pisau” Sapardi Djoko Damono dan Sajak “Dinamika Pisau Bedah” karya Iverdixon
Tinungki. Hubungan Intertekstual Sajak Semuel Muhaling dan Sajak Pitres
Sombowadile. Penyajak Kita dan Budaya Moyangnya. Fenomena Sosial dalam Sajak
Alfeyn Gilingan. Perihal ‘Eskatologi’ Pitres Sombowadile. ‘Khotbah-khotbah’
Arie Tulus. Seruan ‘Yohanes Pembaptis’ dari Pulau Lembeh (Ulasan atas Sajak
Semuel Muhaling).
Sejumlah esai dan ulasannya
tentang Festival Teater Remaja ala Sanggar Seni Tangkasi Kota Bitung (dimuat
dalam sejumlah edisi Manado Post Mei 2011). Buku-Buku Non fiksi yang telah ditulisnya
antara lain: Sejarah Jemaat GMIST Sion Sawang Jauh (2000). Jejak Kisah Jemaat
Yerusalem (Sejarah Gereja) (2013). Liturgi Kreatif (2009). Sejak tahun 2006 menjadi Penatua (Presbiter)
di sebuah Jemaat (kongregasi) GMIM; dan Sekretaris Jemaat tersebut (2010 -
sekarang). Juga menjadi Admin
grup Transformasi GMIM sebagai medsos internal yang mewadahi diskusi seputar pembaruan
Gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar