Minggu, 09 Juni 2013

MALAM DI PANTAI BUANG (Puisi Iverdixon Tinungki)



serupa perahu
rindu mengapung
mendebur dan asin

pasir menggigil, sepi bertaring
menguliti jejak matahari kemarin
mengkilapkan rambutmu

berapa waktu aku tak bertemu
kecuali bertemu sepi selalu itu


di pucukpucuk ketapang gelap
deru perahu melintas
deru hati menetas
terbang bersama meteorit
lenyap di ladang samudera
gulita dan senyap

malam selalu runtuh
dalam ingatan
tentang matamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar