Minggu, 18 Desember 2011

RUMAH BANYAK JENDELA (Sajak Iverdixon Tinungki)

Katamu aku sebatang pohon di hatimu
Agar tak mati di suatu hari
Ketika abad terlalu jauh pergi
menyeret detak nadi


Seperti chimborazo berbagi sejuk dengan matahari
Kita adalah kekasih, meski kata menjadi bisu
Dan kematian tak mampu membunuh

Selalulah abadi walau cinta tak kita namai
sebab laut menyambungkan setiap cakapan
yang retak dan lisut pada airmata kita

dan ketika kukatakan engkau embun
kerna rindu mengacakan wajahmu dan deras nafasku
laksana rumah banyak jendela
meluaskan kita bersitatap tanpa jeda musim dan waktu

1 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar