Rabu, 27 Juni 2012

TELAGA GOLDEN LAKE (puisi Iverdixon tinungki)


Langit tenggelam di telaga Golden Lake
Hingga di atasnya kosong, di bawahnya kesuraman
Hanya bulu burung putih melayang dari sayap yang hilang
Merayapi sisa desau angin, kemudian terbawa pergi

Lumpur, deretan teratai menyembunyikan bayangan ikan
juga katakata setiap ingin kupanggil namamu             
seperti angin yang malu menciumi permukaan air
tak mau berbagi senyum teduhmu
 kecuali bunyi gemericiknya yang suram



Tak ada yang datang menjumpaiku
Juga bunyi klenengan bambu di beranda cottage
berjuang memuisikan sepasang mata angsa
Yang bercinta di keteduhan rimbunan pepohonan

aku terus menghitung tahuntahun dan gemuruhnya
berapa jam aku dikapar oleh kenangan indah itu
hinga senja jadi kering dan pongah
permukaan telaga dipucati risaurisau
beranda yang sendiri, bungabunga indah berbau aneh
semuanya, remuk dilindas kegelapan muncul tak terbendung

15 Juni 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar