Bersama airmata tigapuluhsatu sultan dan empatsultanah
Dari empat abad berkabar mereka tentang bencana:
Acehku berduka!
Matanya kelam
Tak bercerita ia kecemerlangan Peureulak dan Pasai purba
Rumah elok sanjak memuja tarian burung-burung pingai
Seperti cerita datukku tentang para Syekh menulis tasawuf dan sufi
Buat berbagi cahya ke negeri-negeri tersembunyi:
Ia memang menangis
Menangis ia dalam dukaku
Sejak zaman Syiah Kuala selalu kubaca Aceh nan indah
Datuk-datukku pernah bersingga di bandar-bandarnya
Belajar kesatriaan dari kitab Teungku Chik Kuta Karang
Tapi kini datang berita memilukan:
Ratusan ribu orang mati dihantam tsunami di Acehku
Ratusan ribu orang Acehku kumakam dalam dukaku
Karena dukaku, duka Fansuri
Bersama airmata tigapuluhsatu sultan dan empat sultanah
Doaku, doa Fansuri di sayab-sayab pingai
Terbang mengiringi perjalanan ribuan jiwa ke negeri abadi.
2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar