jam weker hitam berputar
menyulam malam kelam
hingga sunyiku tergambar
pada kelebat api kunang-kunang
rindukah mengepak di sayap kelelawar-kelelawar
jarak makin jauh dari dikau
entah di mana berkelana engkau
fer memutar roda-roda bergerigi telah sengau
detam pukul satu tak lagi punya pukau
tiga jarum bergerak menyeret semua kenangan
menandai angka keterhilangan teramat curam
setelah kugantung di kamar ia memulai cemohan
tapi kemana pun kuletakkan ia tak jua membawa engkau pulang
datanglah semenit atau sedetakkan saja, oh!
agar lenganku bisa kuat
dan hatiku menjadi tabah mengencangkan fer hingga penuh
biar roda-roda bergerigi itu terus beringsut
melintasi abad dan rindu;
sebelum jam weker hitam ini gemerincingkan
bunyi terakhir dimana
angka dan maknanya
tak berarti lagi
2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar