Kamis, 09 Maret 2017

PENYAIR ARIE TULUS

Oleh: Iverdixon Tinungki



ARIE TULUS adalah penyair produktif, pelukis, perupa dan seorang dosen. Lahir di Kakaskasen Tomohon Minahasa pada 14 April 1962 dari keluarga Tulus-Rumimper. Setamat di SPG Kristen Tomohon tahun 1981, ia berangan-angan menjadi seorang pelatih olah raga, karena ia pehobi atletik dan volley ball. Untuk meraih angan-angannya, ia memilih kuliah di Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan di IKIP Manado.
Belum sebulah kuliah di jurusan yang dimasukinya, ia tiba-tiba menyadari bakatnya yang sesungguhnya di dunia seni. Ia pun pindah ke kuliah di jurusan Seni Rupa fakultas Keguruan Sastra Seni di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan tersebut.
Belajar menulis puisi, melukis, mematung, dan teater dari sang guru Johny Rondonuwu (Jonrond) semasa di SPG Kristen Tomohon. Semasa kuliah, ia terus memperdalam bakat seninya itu kepada sang gurunya yang kebetulan sudah menjadi staf pengajar di Jurusan Seni Rupa. Selain mulai menghasilkan banyak karya seni rupa, sejak kuliah ini, puisi-puisinya mulai dipublikasikan di Koran Obor Pancasila, Manado Post, Cahaya Siang, Cahaya Timur, Swara Kita. Ia pun aktif menggelar pemeran lukisan dan seni rupa di berbagai kota di Indonesia. Karya-karya seni rupa dan lukisnya telah banyak dikoleksi para kolektor.
            Meraih gelar Sarjana S1 Pendidikan Seni Rupa pada 1986. Dua tahun kemudian diangkat menjadi dosen di almamaternya. Tahun 2003 menyelesaikan studi S2 pada Proram Studi Manajeman Pendidikan PPS Unima. Pernah mengajar di SPG Kristen Tomohon, SMA Pikat Manado, SMA Laboratorium IKIP Manado, SMP dan SMA Kristen Tumou Tou Girian, dan SMP Negeri 2 Tomohon.
            Tahun 2000 mendirikan SAT (Sanggar Arts Tomohon). Pada 2003 ikut memprakarsai berdirinya KOSTAM (Komunitas Semut Hitam) di Fakultas Bahasa dan Seni Unima. Tahun 2007 bersama Fredy S Wowor, Greenhil Weol, Jenri Koraag, Alfrits Ken Oroh mendirikan MAC (Mawale Art Community) dipercayakan sebagai Ketua. Beberapa kali melakukan pentas baca puisi dan performace art di kota Tomohon.
Karya-karyanya yang telah diterbitkan: Sujud, Antologi Puisi Arie Tulus dan Iverdixon Tinungki, Dua Penyair Sulawesi Utara, Diterbitkan Bengkel Seni Mandiri 1990. Surat Surat Sang Kekasih, Kumpulan Puisi diterbitkan  Bengkel Seni Mandiri 1997.  Doa Selembar Daun, Kumpulan Puisi diterbitkan Mawale Art Community bekerjasama dengan Sanggar Arts Tomohon 2007. Rahasia Keabadian Cinta, Kumpulan Puisi diterbitkan Mawale Art Community bekerjasama dengan Sanggar Arts Tomohon 2007. Hoi Minahasa Raya, Kumpulan Puisi Bahasa Manado diterbitkan Mawale Art Community bekerjasama dengan Sanggar Arts Tomohon 2007. Aku Memanggil Mu Cinta, Kumpulan Puisi diterbitkan Sanggar Arts Tomohon 2007. Tuang Tuang Basar Tabea , Kumpulan Puisi Bahasa Manado diterbitkan Sanggar Arts Tomohon 2007. O Minaesa, Kumpulan Puisi diterbitkan Sanggar Arts Tomohon, 2007. Balada Seorang Musafir, Kumpulan Puisi diterbitkan Sanggar Arts Tomohon 2008. Duhai Cinta, Kumpulan Puisi diterbitkan Sanggar Arts Tomohon, 2008. Buku Cerita : Kisah-Kisah Asrama SPG Kuranga 2008. Wawancara Saya dengan Saya Seputar Persoalan Seni 2008.
Ditengah kesibukannya sebagai dosen yang memang dituntut untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan Pengajaran, Penelitian ilmiah, dan Pengabdian Kepada Masyarakat), masih juga aktif dengan kegiatannya sebagai pekerja seni. Ada begitu banyak naskah puisi yang hingga saat ini menanti dibukukan untuk dipublikasikan. (Kurator Iverdixon Tinungki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar