Jumat, 02 Maret 2012

BEBERAPA SAJAK TAHUN 1997-1999

INDONESIA HARI INI

Mari kita mulai belajar
Membaca Indonesia
Terbalik

Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni
Aisenodni

Hari ini tiga ratus miliar
Dollar hutang dicatat lagi
Aisenodni
Adalah tumpukan ketakutan
Bom waktu di darah sejarah
Bab-bab kitab makian
Anak cucu

mengapa menteri-menteri
kebanyakan tentara

petani itu menangis
di ladangnya
menunggu pengumuman bencana
nasional
dan menteri social cepat-cepat
bikin kupon-kupon penipuan simpatik
di layar kaca

aisenodni
gudang retorika mimpi
betapa sulit membedakan mana
koruptor dan mana pemimpin

telah berdiri di mana-mana
lembaga-lembaga organisasi
legitimator dewa-dewa pembangunan
tapi hari ini
mari kita mulai belajar
membaca Indonesia terbalik
dan menyadari
kemanakah sejarah kita ini
dibimbing


aisenodniku
seperti nama samaran bandar ekstasi
yang tiada henti menjual muslihat
cerita perangsang kesenangan sementara
lalu di suatu hari
puluhan generasi kehilangan darah
dihisap hutang luar negeri

aisenodni
dengan ladang investasi kemalangan
tersenyum-senyum hari ini
di televisi iklan-iklan
kebohongan itu
di sirkan tanpa malu-malu

aisenodni
rahim jutaan teknokrat
penakut dan cuma jadi germo
sementara jutaan rakyat
diperalat manuver kekuasaan
penumpukan kekayaan
mereka justru berkolusi dan
menyembah penguasa
bertahun-tahun MPR DPR meyakinkan
rakyat bahwa mereka
lembaga tertinggi negara
muara aspirasi dua ratus juta
pikiran dapat dipercaya
tapi ketika wakil-wakil rakyat itu
tertipu cincin kenangan
sadarlah mereka
dimana tangannya penuh luka
penyembelian kebenaran dan kejujuran
luka dari pembungkeman bicara
mengeluarkan pikiran
luka dari perampasan dan penggusuran
hak dan tanah rakyat
luka dari penyembunyian kebijakan
penguasa yang salah kaprah
luka dari pemangkasan harapan rakyat
yang membuat mereka berdasi, bermobil
berhandphone

maka marilah kita mulai belajar
membaca Indonesia terbalik
aisenodni
siapa lagi yang tak dapat ditipu
di negeri ini


aisenodni
aisenodni
aisenodni
aisenodni
aisenodni
aisenodni
aisenodni

marilah kita berpikir tujuh keliling
tentang konsep pembangunan bangsa ini
yang dicengkram nama-nama
yang tak menghabiskan hitungan
sepuluh jari

aisenodni-ku

inikah namanya pemerataan
jika tender triliun untuk nama
off the record
jika tender miliaran untuk anak menteri
jika tender ratusan juta untuk anak gubernur
jika tender puluhan juta untuk anak bupati
walikota
jika lebih kecil lagi untuk anak camat
maka jangan heran
kades-kades terbiasa makan duit
bandes
dan para kontraktor sering
dijerat masalah bestek, maklum
kontraktor kita biasanya
tangan kelima enam
dalam tradisi penjualan proyek

aisenodni-ku

negeri tercinta dengan kemegahan hutan
dan kebohongan
hari ini kembali perkabungan baru
tersenyum-senyum
enam belas bank dilikuidasi
ribuan deposan menitikkan air mata
siapa lagi yang dapat di percaya
banyak menteri omongannya salah
antar menteri berbantah-bantah
mulai urusan TKI dan Moneter

aisenodni
negeri siapakah dikau
bila harapan hidup rakyat
tinggal menggembel diluar negeri
kita telah berswasembada mimpi
rekening listrik, telepon dan air
kini tambang penggisapan keringat rakyat
guna menutup kebohongan menegement
teknokrat kita

aisenodni-ku sayang
seniman-senima kita kini
gelagapan
mencari kata
ungkapan jiwa
yang tak sara dan subversif
maka menderaslah budaya banyolan
karya adi luhung system kekonyolan

inilah sarapan yang disantap
anakku setiap siang

1997

TAKTIKTAK

Ada sekitar puluhan orang
Mengadakan rapat raksasa
Disebuah stadion sepak bola

Orang-orang itu merancangkan suatu rumusan tentang strategi
Mencabut uban di kepala presiden

Mereka sama sekali tidak tahu bahwa pada jam yang sama
Presiden sedang duduk di sebuah salon pengecatan rambut

1998


PIL SAKIT KEPALA

Ada jutaan pil sakit kepala
Berjalan-jalan di jalan-jalan utama kota ini
Pil-pil itu datang dari segala mata angin
Mereka membawakan spanduk dan yel-yel bertulisan
“kami barisan pil-pil sakit kepala, siap melayani semua pemimpin
bangsa”

kurang dari satu bulan, pil-pil itu telah lenyap dari jalanan

tinggal sebutir yang tergolek di pinggir drum kosong yang
kujumpai berkata:
“kawan-kawanku semuanya telah dimakan presiden,
karena dia yang paling sakit kepala saat ini.”

DEKONTRUKSI

Kumakan sebutir neon
Tapi hatiku tetap gelap kelam
Kutelan sebutir matahari
Tapi hatiku tetap malam

Maka berjalanlah aku di tali yang dibentangkan
Jutaan bunda
Tapi kakiku selalu terhalang jutaan kutang

Aku ingat masih ada bulan yang di simpan isteriku
Dilipatan celana dalam pengantin
Kuambil itu
Kupasang diantara kedua mataku
Ribuan lampu tiba-tiba menyalah
Menertawai
Bulan
Yang lupa mengenakan pakaian

Maka kumakan diriku
Dan kutemukan
Seekor kunang-kunang
Terbang di jiwaku dengan gerakan yang teramat sabar

1999

MENCARI 1

Dunia bermain piano dan jiwaku berlompatan mencari yang
Membahagiakan
Ribuan martir datang padaku dengan segerbong pengertian
Mereka bangkit dari masa silam yang asing dan tak kupahami

“mengapa wajahmu hanya sebentuk bayangan mengharu-biru,”
tanyaku
kepada sekelompok yang setia membayangiku
“dia menangis!” ujarku
“mengapa ia menangis? Tanyaku
“mengharui pencarianmu,” kata mereka sambil terus
membayangiku
mengikuti jiwaku
yang aku sendiri sulit menahan keinginannya mencari

1999

MENCARI 2

Kujumpai Tuhan di sungai waktu
Ia tampak tua dan tak terawat
“Aku Tuhan,” katanya
aku terkejut melihatnya dalam keadaan memprihatinkan itu
“Kemana gerangan Dikau Tuhanku?” tanyaku lagi
“Mencari orang-orang yang ingin menolongku!” katanya

1998

KE SUNYI

Tiba-tiba aku lebih suka mendengar desau angin
Atau cerita celana color tua menjadi lap sepatu
Mama masak ikan nyare santan kuning kering
Saat Cristy main air
Mencuci-cuci jiwanya
Membayangkan air bah
Menenggelamkan ribuan semut
Yang asik menggerogoti tulang

Anak yang tua
Kesekolah mengantar serbet pasar
Menggosok mulut gurunya
Yang capek mengajar Garuda Pancasila
Yang babak belur dilempari mahasiswa demonstran

Tiba-tiba aku juga dikagetkan seorang presiden berdeklamasi
Tangannya di posisi palu empat
Kepalanya miring, mulutnya memoncong cumi-cumi, matanya
Berkilat
Lenggang empat wayer, lalu berkata
“Penyadapan itu…”

“ma…mama…itu semut bilang tambah tulangnya!” teriak Cristy
menutup suara presiden
presiden menatapku
tapi aku lebih suka menatap celana color tua yang
menggelisahkan syawat

1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar