Jumat, 02 Maret 2012

BEBERAPA SAJAK TAHUN 2003

Kuku Kucing Mata Kucing

Kuku kucing tajam dan kuat
di balik bulu mengincer buas
Mata kucing bersitkan sahaja
Jangan kau kira ia tak mengintai segala

Kuku kucing siratkan bahaya
Nafsu manusia hulu s’gala maksiat
Mata kucing sigap berjaga
Mata manusia cermin segala dusta
Kuku kucing tajam dan kuat
Di atas kursi matanya tiduran
Hidungnya kelana mengincer mangsa
Di atas remah kejahatan manusia

2003

Mengecat Tembok

Mengecat tembok
Mengecat kenangan dan sejarah
Yang tak terhapuskan adalah catatan kebiadaban kita
Saban tahun kita mengecatnya
menututup dusta kita
Dusta yang sama senantiasa bersinar dalam jiwa

2003


Bertamu di Ruang Gubernur

Selalu bertamu dan berbagi senyum
Duduk rapih
Dan pembicaraan dipublikasikan
Selalu selepas pintu kita berpisah
Yang tadi itu seremoni belaka

2003


Mencium Istri

Mencium istri bukan seremoni tapi kewajiban saban pagi
Ia meremkan mata dan menyelip kita ke bilik bathinnya
Ia ingat lima ekor ayam belum makan
Buru-buru menaburkan segenggam beras di halaman
Hujan pun turun
Aku memeluknya
Dan diesoknya ia melahirkan tiga boca yang harus ku beri nama
Dan kubisikan: Kita harus berternak
Kerena dunia bukan semata milik manusia
Selain rimba
Kita mesti punya taman di jiwa
Hingga anak-anak bisa mengejar kupu
Dan merangkai bunga di hatinya

2003


Kebun Penyair

Apa yang ditanaman penyair di kebunnya?
Cinta !
Sebab darisanalah orang-orang memetik
Kerinduan-kerinduan

2003


Mencangkul

Seribu tahun mencangkul
Tak mungkin kubuat gunung
Dan betapa dalam bawah bumi
Ilmu pohonnya di Cina
Marifat Salomo dari Ghenggona

2003

Menanam Pepaya

Manis selalu berasal dari pahit
Begitu Ghenggo mencipta pepaya
Dan aku menanam beribu bibitnya dalam jiwa
Ketika kedua anakku lahir kubagikan masing-masing sepohon
Dan sisanya akan kubawa pada Tuhan
Bekal hidup hari kemudian

2003

Bonsai Kelapa

Tuhan menciptakan segala yang tinggi
Manusia mengerdilkannya
Dalam vas
Dalam jiwa

2003

Pisang Goroho

Mudah menanam
Mudah memanen
Bagi mereka yang punya lahan gembur
Di lembah
Sebab di sana humus berkumpul di bawa hujan
Yang mengikis gunung

Tanamlah seribu rumpun
Agar ada serumpun buat anak cucu
Dan sisanya mengenyangkan serdadu

2003


Mawar Pot

Guntinglah tangkai tua
Bila kau rindu tangkai baru membawa bunga
Sebab yang indah melesat di tengah duri yang kuat
Bila kambing memakan daun-daunnya
Potonglah semua
Agar batang memunculkan tunas barunya

2003


Ayam Meninggal

Ayamku meninggal di bawah kursi
Dan aku menguburnya ke bumi dengan sesal
Sebab bila ia tak keburu mangkat
Akan kukirim pada kawan berpangkat
Biar kokoknya mengingatkan semua
Akan kesasksian sebuah kitab

2003


Ke Gereja

Membopong anak istri ke gereja
Bikin kita tampak tak bercelah
Padahal saban kita mengenakan dasi
Teringat Tuhan kita tukar dengan nasi
Alhasil kita terus sedih
Dipanggil Judas buat gantung diri

2003


Pencuri Ubi

Seribu tahun aku menanam
Sekali pencuri mengambilnya
Selain ubi dibawa pergi doaku di waktu pagi
Dan aku berdoa lagi
Menanamnya lagi
Hingga seribu tahun pencuri mengambilnya lagi

2003

Nopi Mengetiklah

Tuhan pemilik sabda
Dan manusia menulisnya
Nopi mengetiklah
Selagi Dia masih mewartakan isyarat kehidupan
Sebab esok-esok mungkin kau
Kehilangan kata
Buat sanak saudara yang kelaparan
Meski mereka memohon dari pagi hingga petang
Dan yang kau punya tinggal air mata

2003


Mentari Di Jendela

Saban sore mentari di jendela
Mengintip Tuhan menggerakkan imajinasi
Ia pun masuk dalam puisiku menjadi cahaya
Berkelana pada setiap air mata
Dan serpih kesah anak jalanan
Yang letih mencari rumah
Esoknya ia datang lagi
Membakar marahku pada para pemimpin
Yang kehilangan perih kaum miskin

2003


Mengurus Koran

Mengurus koran
Mengurus setengah kebohongan-kebohongan
Mengurus partai
Mengurus semua kebohongan
Demi kuasa Tuhan dijadikan pedang
Kemudian disalibkan

2003


Jangan Bertengkar

Jangan bertengkar tetangga
Sebab rumahmu terbakar ia tertawa
Engkau sakit ia menyumpah
Jangan bertengkar pejabat
Nanti beras jatah kau tak dapat
Anak saudara tak dapat pangkat
Tapi lebih baik bertengkar dengan siapa saja
Asal jangan dengan Tuhan
Sebab kau tak punya tempat setelah masuk liang lahat

2003


Berteman Bupati

Berteman bupati enaknya di lihat orang
Dalam hati kita sadar makna khianat
Satu dua kali kita nyewa mobil dengan uang rakyat
Sampai mati kita bernama pengkhianat

2003


Mencumbu Lonte

Dengan sepotong roti dari Garin
Mencumbu lonte enak juga
Bersama-sama naik taksi ke penginapan
Di pintu depan kita ingat
“Tuhan datang untuk orang berdosa”
Untuk tidak bikin dosa !

2003


Ke Gereja

Membopong anak istri ke gereja
Bikin kita tampak tak bercelah
Padahal saban kita mengenakan dasi
Teringat Tuhan kita tukar dengan nasi
Alhasil kita terus sedih
Dipanggil Judas buat gantung diri

2003


Teman Pemarah

Berteman dengan si pemarah
Laksana hidup di tengah duri
Tapi bertahanlah !
Sebab musuh lebih berbahaya dari saudara tiri

2003

Gina, Di Kedai Nasi Kuning

Terik itu bersayab Gina
Jika kau menunggangnya ia bawah engkau kepangkuan nestapa
Jangan bimbing matamu ke sana
Jika tak ingin menatap masa depan  dan menjemput bayangan
Di kedai nasi kuning ini biarlah kau bertukar sapa dan berbagi kesah

Waktu beringsut Gina, di kedai nasi kuning
Dukamu terkurung hujan dari hati  tersayat
Matamu berlalulalang di sepanjang etalase di antara iklan
Kangker di susumu masih memerah
Dan jiwamu betapa perihnya

Untung wajahmu cantik hingga kau masih boleh
Menegakkan dada
Dan betismu yang remaja menggelisahkan
Harapan di atas trotoar
Jika waktu membawamu ke uzur
Katakan kau masih Gina yang dulu
Tak pernah terbunuh oleh waktu

2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar