Selasa, 21 Februari 2017

PENYAIR SOVIAN LAWENDATU

Oleh: Iverdixon Tinungki



SOVIAN LAWENDATU, selain dikenal sebagai penyair, ia adalah seorang esais dan kritikus sastra yang produktif. Lahir di Kampung Sawang, Sangihe, 20 Mei 1968 dari pasangan Benjamin Lawendatu (mantan Guru Injil) dan Rusnalien Dilly (Guru SD). Menikah dengan Femmy Johana Maramis, dikaruniai tiga orang anak : Iqnoranta Ars Kreato Lawendatu, Johanis Adrian Sains Lawendatu, dan Emanuela Providentia Lawendatu.

Menamatkan pendidikan di SMA Negeri Tahuna (1986), Pada 1987 memulai studi S-1 di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Manado. Sebagai Mahasiswa Berprestasi I FPBS IKIP Manado (1990), ia menerima Tunjangan Ikatan Dinas, sehingga diangkat sebagai Guru / CPNS tanpa tes. Pernah menjadi Pengurus Senat Mahasiswa FPBS IKIP Manado. Skripsinya menelaah karakter tokoh novel ‘Lho’ dan ‘Keok’ karya Putu Wijaya berdasarkan teori-teori Psikoanalisis Sigmund Freud. Pada2009 menjadi Guru Profesional. Saat ini tercatat sebagai Instruktur Nasional Guru Pembelajar dengan predikat ‘Baik Sekali’, setelah mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Kementerian Dikbud RI, September 2016 di Jakarta.
Pada 2001, mendirikan Sanggar Teater ‘Cakrawala’ SMA N 1 Bitung. Pada 2003-2004, membina Majalah ‘Cendekia’ SMA N 1 Bitung. Belajar menulis puisi, cerpen dan drama sejak duduk di bangku SMA. Aktivitas kreatif ini dipersungguh ketika menjadi ‘mahasiswa sastra’ di FPBS IKIP Manado, apalagi ketika berkenalan dengan Kamajaya Al. Katuuk, Iverdixon Tinungki, Leonardo Axsel Galatang dan Semuel Muhaling. Aktitivitas kreatif itu masih terjaga hingga kini. Selain itu menulis kritik sastra dan esai sastra dan budaya. Ketika SMA juga belajar menulis naskah drama dan menyutradarai pementasannya. SEJUMLAH CERPEN (belum dibukukan), antara lain: Kabut Hitam Telah Berlalu (cerpen perdana), dimuat di majalah Spektrum pada 1984. Yudas Iskariot; dimuat di Manado Post pada 1988. Setegar Karang; dimuat di halaman seni budaya majalah Sarwa Bharata Eka pada 1990. Mimpi; dimuat di Cahaya Siang pada 1988. Teori; dimuat di Cahaya Siang (1988). Kolbog; dimuat di Cahaya Siang (1988). Sinter Klas; dimuat di Manado Post (2000).
Puisi-puisinya diterbitkan dalam buku antologi SASAMBO (1991). Saat ini naskah buku kumpulan puisinya siap terbit. Karya-karya esai dan kritik sastra yang ditulisnya dimuat berbagai media, antara lain: Sastra dan Filsafat.  Alkitab sebagai Karya Sastra. Sasalamate dalam Perspektif Sosiologi Sastra Fenomenologis.  Sastra sebagai Sarana Pendidikan Karakter.  ‘Rindu Dendam’ Kepada J.E. Tatengkeng.  Mempercakapkan Sajak-sajak Kamajaya Al. Katuuk. ‘Sekuntum Bunga Drama’ Leonardo Axsel Galatang.  Bangkuna dan Lingkobong dari Leonardo Axsel Galatang : Sebuah Fenomen Infra-Sastra. Jalinan Intertekstual Sajak “Mata Pisau” Sapardi Djoko Damono dan Sajak “Dinamika Pisau Bedah” karya Iverdixon Tinungki. Hubungan Intertekstual Sajak Semuel Muhaling dan Sajak Pitres Sombowadile. Penyajak Kita dan Budaya Moyangnya. Fenomena Sosial dalam Sajak Alfeyn Gilingan. Perihal ‘Eskatologi’ Pitres Sombowadile. ‘Khotbah-khotbah’ Arie Tulus. Seruan ‘Yohanes Pembaptis’ dari Pulau Lembeh (Ulasan atas Sajak Semuel Muhaling).
Sejumlah esai dan ulasannya tentang Festival Teater Remaja ala Sanggar Seni Tangkasi Kota Bitung (dimuat dalam sejumlah edisi Manado Post Mei 2011). Buku-Buku Non fiksi yang telah ditulisnya antara lain: Sejarah Jemaat GMIST Sion Sawang Jauh (2000). Jejak Kisah Jemaat Yerusalem (Sejarah Gereja) (2013). Liturgi Kreatif (2009).  Sejak tahun 2006 menjadi Penatua (Presbiter) di sebuah Jemaat (kongregasi) GMIM; dan Sekretaris Jemaat tersebut (2010 - sekarang). Juga  menjadi Admin grup Transformasi GMIM sebagai medsos internal yang mewadahi diskusi seputar pembaruan Gereja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar