Selasa, 21 Februari 2017

PENYAIR ALFRITS KEN OROH

Oleh: Iverdixon Tinungki



ALFRITS KEN OROH adalah penyair, perupa dan dramawan. Lahir, 16 April 1982, di desa Wuwuk, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan. Anak pertama dari tiga bersaudara Keleluarga Oroh Palar. Ia mulai berkesenian secara sadar dan intens, sejak kuliah di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNIMA Tondano dan langsung bergabung dengan Teater Ungu tahun 2000 dan menjadi Ketua Umum tahun 2004 - 2005.

Ia banyak mendeklarasikan berdirinya sejumlah sanggar atau kelompok seni (teater, rupa, ataupun sastra), diantaranya: Sanggar Dodoku Wuwuk, Tareran-Minsel. SS-ToLu (Sanggar Seni Toar Lumimuut).  KOSTAM (Komunitas Semut Hitam) FBS-Unima. CTC (Congregational Theater Center) of Youth KGPM.  STS (Shine Theatre Smanar) SMAN 1 Airmadidi. Smart Theatre SMAN 3 Tondano. FCT (Flass Class Theatre) SMK Kartini Pinamorongan-Minsel. Teater Bintang SMKN 1 Sonder. TSMC (Tondano Smart Musically Community). Ia juga menyutradarai sejumlah pementasan teater.
Sejumlah karyanya yang telah diterbitkan: Kumpulan Puisi Bahasa Manado “Di Ujung Jalang’ (2005). Kumpulan puisi “Sebatas Bayang” (2006). Kumpulan Puisi "Matahari Jatuh Di Pelukku" (2007).  Cerita Cinta (2004) adalah Antologi Puisi pertama dari tiga penyair Teater Ungu. Antologi Puisi ”Satu Jalan” karya CTC-KGPM (2007). Saat ini sedang mempersiapkan kumpulan puisi "Rumah Pikiran" & cerpen "Cinta Di Titik Nol" (2017). Sebagian karya puisinya telah dijadikan syair lagu dan dipublikasikan di beberapa surat kabar, diantaranya: Harian Manado Post, Komentar, dan Swara Kita, bersama essai-essainya.
Pada 2004, ia ikut tampil dalam pembacaan puisi 59 Jam Non Stop bersama penyair-penyair se-Sulut di Taman Teater Terbuka Dotu Lolong Lasut, Manado. Kegiatan ini tercatat dalam record MURI sebagai salah satu kegiatan pembacaan puisi terpanjang di Republik Indonesia. Pada 2015 tampil membacakan puisi-puisi penyair Iverdixon Tinungki bersama 10 penyair Sulut dalam ajang Festival Maleo, dalam rangka menyerukan pelestarian alam.
Sempat mengajar seni budaya & bahasa Indonesia sekaligus menjadi Pembina OSIS di SMA Kristen Kalam Kudus, Jayapura (2010-2013). Lalu, pindah ke Bali mengajar di SMK Kalam Kudus Bali (2013-2015). Sekarang menetap dan mengajar ekskul di sejumlah sekolah di Minahasa seperti SMAN 3 Tondano, SMKN 1 Sonder. Membuka cafe Warong Karlota Minahasa. Jl. Patar_Kampus Unima, Lingkungan VI, No. 673, Tataaran 2, Tondano Selatan, Minahasa sekaligus menetap di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar