kenangan tentangmu adalah ribuan siput
menyerap batang di sebuah petang, hingga
malam
meliang pada semua rongga ingatan akan pesisir
ini
dengan sejarah pasir dulu melumurimu
semua begitu saja tersibak saat ombak
jauh menyurut
usai meruwat pemandangan rumah cangkangcangkang
itu
kau masih di sini ternyata dalam puluhan
tahun yang runtuh
berharap laut terbelah buat melanjutkan perjalanan
dulu tertunda
kendati tiangtiang tanggul penahan ombak
tak lagi menyimpan jejak
kesakitan kau endap, kau cecap
bagaimana kau rawat keindahan pulaupulau di depan kota
yang terus berubah ini, hingga tetap
saja melangkoli
seperti warna pipimu ketika pertama kali
kusentuh
di tepi hari begitu utuh kau seduh
tibatiba aku ingat beberapa frase
pesanmu:
“cintai aku di setiap ziarahmu ke
pesisir ini
aku selalu di sini pada helaihelai
dedaun tumbuh
bila nanti aku telah ke langit
selembar sayapku akan selalu di sini
buat kau terbang mengikutiku
atau setidaknya mampirlah di akhir
mimpiku”
sesaat dan mungkin berabadabad
akan kusisakan airmata seihklas laut
dengan warna celedoninya
ia yang menjaga segala terindah pernah
kau pahat
tepat di lubuk, dimana cintaku melebat
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar