--buat
ET, lelaki yang pantang menyerah memaknai hidupnya---
dengan sebuah palu ia memecahkan batu
keseribu
kesepuluh ribu, lalu keseratus ribu, dan
seterusnya
batubatu menjadi getas
ia tak mau menghitung lagi
tibatiba menyadari
selagi hidup tak ada benarbenar tuntas
ditetas. meski segegasnya kita meringkas
nafas
di lembaran malam tahun ke lima puluh
tangannya penuh lepuh
sungaisungai kian dalam
membenamkan batubatu
batu ke sejuta selalu mampir ke mimpinya
tapi belum juga ditemukannya
kendati ia telah menghabiskan lebih separoh
hidupnya
menyisir pesisir, mengeruk sungai
mencari sebongkah paling diidamkannya
sementara ia tak lagi kuasa membebat
semua yang terlajur luka
nasibnya, juga sederet mata yang
berharap tangannya tak lelah
memecah batubatu, hingga ada bisa diseduh
di suatu subuh
dengan sebuah palu ia berangkat
menuju umurnya ke tujuh puluh
debu batu mengenapkan segala yang lusuh
wajahnya, kulitnya kisut mengerut
juga pesisir, sungaisungai mengelabu
di nafasnya yang perlahan mulai runtuh
di ujung malam yang letih ia bermimpi
memecahkan batu kesejuta ternyata
gumpalan airmatanya yang mengendap
bertahun
di semua tumpukan doanya. kini menjelma
sungai
menggapainya ke hilir dimana membentang
pesisir
tanpa batu dan palu paling ia sayangi
kecuali pasir dengan berjuta peta masir
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar