(Buat Dirno Kaghoo)
laut
begitu mengenalmu kini berwarna abuabu
terbaring
di bawah lenganmu. seperti ayah ibu lupa warna matamu
juga
sisa bau perahu selalu kau serup di ujung subuh
kau
pun berdiri di tepi pesisir kampung itu sebagai lelaki
menafsir
erang karang ambyar di terjang ombak. Sambil
memilahmilah
dongengan nenek, siapa tahu ada sisa layar
masih
berkibar
sebagian
mimpimu juga tempias dilumat ombak
gugur
dalam peperangan gigih ingin kau menangi
dengan
sisa ingatan akan rumah masa kanakkanak
sekali
lagi kau menyusun bijibiji penyesalan
hujan
pun turun mengguyur Laghaeng seperti berabad silam
menghanyutkan
tubuhtubuh leluhur ke dalam luka pepohonan
dulu
kau tebang
ketika
sepotong hatimu menyelusup ke kaki rumput kedinginan
mencari
ibu mulai luput kau kenang, jejaknya telah hilang
tertimbun
bebatu gunung kian menghitam
sesungguhnya
kampung itu tak ke manamana
kendati
laut di depannya tak henti menenggelamkan
cahaya
di
teritis matamu kulihat air matanya
2013
*)
Laghaeng: Nama kampung di pesisir pulau Siau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar