--buat
saudariku SS—
aku tahu kau ingin pulang
menemui semua yang kau rindukan
pulau, jejak ibunda, sanak keluarga
mungkin juga ada sosok kau sebut cinta
sudahkah kau punya peta tentang sisi
jalan
jalan sudah lama kau tinggalkan
hingga kau temukan lagi marka, silsilah,
artefak dan…
semua kenangan yang kini tak lagi kau
hafal. kecuali laut itu
di laut itu keteguhan tinggal ada pada gelombang
kelenjarkelenjar ombak menjalar hingga
ke ujung petang
mengabadikan rupa warna paling kau
kenang dari tawa ibunda
juga lambaian orangorang pada pesta
perpisahan
selebihnya, tinggal reruntuhan
berhamburan
ke lantai samudera paling gelap
dengan sejarahnya telah lama ikut tenggelam
mungkin kau akan ingat musim ketapang
berbuah
atau tarian dedaunan pandan di harihari
berangin
perahuperahu melabu dan pergi membiar
bandar sepi
seakan pulau ini kekasih ihklas menanti
kecuali bebunyi hujan menakutkanmu di
masa kecil
semua telah berubah lebih menakutkan
lagi
seperti bunyi mesin gergaji menumbang
kenangan terakhir
dari semua pangkal akan kau sesali
bila tiba nanti
pelepah pinang tempat burung burung
meniti
pun telah mengering menanti kau kembali
menyiangi benih di petak ladang peninggalan
moyang
padahal seperti ibunda, mereka ingin di
sana ada nyanyi kepodang
selalu kau puisikan untuknya
dalam metafora burung bersayap kuning keemasan
pandai mengulang segala yang indah di nadi
saman
di enemawira pasirpasir pesisir itu menyimpan
bau garam
buat semua mimpimu yang sempat karam
katamu akan kau asah lagi di ketajaman
karang
kini musimmusim menumbuhkan lumut ke
bahu bukit batu
ke tiangtiang mercusuar. perahumu belum
juga datang
seandainya pun kau datang, puisi apa
akan kau tuliskan
di tengah pulau yang ramai dengan pemandangan
makam
2013
*) Enemawira: Nama desa di pesisir pulau
Sangihe, yang berarti “pasir putih”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar