wanitawanita
telanjang terikat di tiang. jiwanya tercincang
lelakilelaki
terpasung. tubuhnya mengejang
seumpama
gasing, hidup berputar melontar potongan
luka
dari duka
semua luka
hilir-mudik
cuaca tersebak di kaki rumput basah oleh air mata
di
teritis kegelapan ada saja suara menggema:
“tentukan
pilihan! Tuhan terbunuh atau kalian!”
suara
kokok ayam jantan menyusul menanda hari sudah subuh
seorang
lelaki di beranda rumah dengan korek api
mematik
matahari selalu lupa jejaknya sendiri
haleluyah,
lenguhnya ke langit tinggi
mengerami
bayang pulaupulau ini
lampu
kamar padam. sepotong kisah pun tenggelam
perempuan
itu menyibak kain jendela
dengan
tangannya masih menyimpan lelah
pada tali
di samping jendela di gantung kutang
berjejak
nanah
mereka
pun bercakap laiknya dua orang manusia:
mana lagu
subuh itu, tanya lelaki
telah
terpancung di ujung keluh lidahku, jawab perempuan
kematian
mulai merayumu!
apakah
ada tersisa di bawah menaramenara uang?
nyanyianmu.
setidaknya itu, sungut si lelaki
di hatimu
sendiri hanya ada gonggongan anjing, tegas perempuan itu
haleluyah!
teriak lelaki
buat
seonggok daging di rahimnya
perempuan
itu lalu menyenandungkan elijah rock
terdengar
seperti suarasuara lorong kematian
“betapa
sempurna kau mencintai kematian,” keluh lelaki
ia merasa
bukan ayah dari bayi akan dibunuhnya kelak
di suatu
hari
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar