aku mau menulis sajak di punggung
ikanikan
ikanikan yang datang dari kedalaman arus
ikanikan yang kuat mengejar musim
sekawanan blue marlin sepasang
megalondon
barangkali dengan ini sajaksajak
menjelma sirip dan taring
seumpama suatu ketika aku akan jadi lelaki
tua
tiba di perjalanan terakhir tak lagi
mahir
memaknai bunyi kertap layar, dayungan
yang memar
di mulut ombak sejarah laut yang
berkarat
sajaksajak itu mungkin telah menguruk
bentang samudera
mejadi benua katakata dengan sejejeran
kotakota makrifatnya
segerombol tongkol, tenggiri adalah
mimpi
mimpi yang selalu kupandang di atas
ayunan ombak
mimpi yang lebih tua dari batas umurku
mimpi dari masa moyangmoyang perahu dulu
membuku di pendar cahaya unggun buibui
abadi
menyimpan gemuruh sajakku
astaga! mulai terasa sudah asin
terakhirnya di ujung lida
begitu aku membuka jendela pada suatu
pagi
ia datang serupa ikan layang mengeruk mimpimimpi
yang karam
lalu sekawanan ikan terbang merayakan
pesta
di atas semua mimpi kini berubah pucukpucuk
geram
ada juga lumbalumba dalam sajak itu
ia sudah lama dan tua menemani
pelayaranku
ia hafal betul lekuk perahuku, mungkin
juga bunyi
kertap layar kini mulai samar dalam
ingatanku
kecuali ikanikan teri kecil, tak pernah
kuhitung
seberapa lama hidupnya sehingga
sebuah sajak bisa seumur peradaban dan
waktu
melawan kebiadaban, keedanan kini subur
mengubur mimpimimpi itu
batu koral yang putih, yang berwarna
mengenapi indahnya arung albakora dan
barracuda
di sana tunai sudah baitbait sajak laut
ikanikan ini
kutuliskan untuk kekasihku hiu kini
siapsiap
mengincer batang tenggorokanmu
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar