Rabu, 25 Januari 2012

SEBUAH SENJA DI LEMBAH


(ditulis saat pemakaman Gerry Geraldy Tatemba
Seorang aktor teater Sanggar Kreatif Manado)

Belukar dan pusara sajak
pada sebuah senja di lembah
air mata jatuh ke pucuk ilalang
buat seorang kawan baru berpulang

Betapa curam kehidupan
hingga mengenang pun betapa menyakitkan

Sebentar lagi malam bau deklonya
bunga-bunga kertas tak benama
hutan yang hitam mengebumikan warna
dari setangkup kisah lelaki yang mati muda

kekasihkekasihnya akan mulai mengingatnya
dalam potongan bayang yang tak lagi teraba
lalu suram seperti cahaya lentera menjauh
ke dasar kenangan

Yang berharga adalah manusia yang menyejarah
Kerna langit pun tak bisa melabur warna yang berbeda
Ke atas ingatan-ingatan tentang kebaikanmu di suatu ketika
Hingga pada suatu ketika, senja yang lain menjadi indah

Dan inilah senja itu
Perjalanan pulang yang gagah dengan kisah takjub
Derap kaki sahabat mengusungmu dengan nyanyian
Seperti konfigurasi di panggung yang kau mainkan
Menggedor pengzaliman atas kemanusiaan
Hingga teriakan paraumu tak dapat dilupakan
tak mampu dipadamkan malam juga zaman

sejarah tetaplah sejarah
Dunia tak bisa mengubahnya
Kerna surgalah yang menulis kisahnya

25 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar