Minggu, 29 Januari 2012

THE PORTRAYAL OF RAIN (Puisi Iverdixon Tinungki)

r
hujan melukis tubuhmu
ketika aku ingin mengoyak beberapa larik
dari sajak yang gagal memetaforkan cintaku

aku masih punya beberapa lembar nafas
dapatkah kulipat menjadi perahu kertas
buat sungai yang begitu jauh
memisahkan laut dengan hulu
sepiku dan tawa indahmu

Waktu adalah lembing, kamu dimana
Ketika ia menikamku
dengan kisahkisah risau ini

o…
hujan yang memposekan rindu
di sini pengap bau tanah, urat-urat mengeras
seperti senar gitar usur mengimpikan melodius
dalam permainan dewi langit berjemari kencana

maukah kamu berbagi beberapa lirik
sebelum hujan ini reda, dan potretmu hablur jadi udara
agar sajak ini tak berakhir dalam bunyi halilintar tua
yang mengejarku sejak kanakkanak
dengan bayanganbayangan suram

29 Januari 2012




Tidak ada komentar:

Posting Komentar