Kamis, 10 Mei 2012

SAHABAT ITU PUN PULANG


(Mengenang
Steven Crion Kong)

Sahabat itu pun pulang. Seperti matahari terbenam. Esoknya ia menjadi kenangan. Karena sahabat adalah kisah yang selalu tak selesai diungkap. Bagian yang tak pernah retak dalam ingatan. Selalu ada dan ada selalu.
Sahabat adalah lempengan yang sambung menyambung. Seperti perjalanan air dari hulu ke muara. Dan kini ia telah berlayar di lautnya sendiri menemui Tuhan yang telah menitipkan catatan indah hari kemarin bersama kami.


Steven Crion Kong, sahabat yang lucu, patuh dan terkadang konyol. Mungkin bagi orang lain ia bukan siapa-siapa. Tapi kami melafal namamu hari ini, karena kamu bagian dari detak nadi kami karena sahabat adalah sesuatu yang sejati yang tak tergantikan dengan seribu matahari. Sahabat adalah bagian dari duka dan tawa, bagian dari canda dan air mata. Sahabat adalah kekasih sang angin yang mengubah sepi dan sunyi menjadi sesuatu yang ada dan bermakna.

Di Lagot kita selalu bersama menggelar berbagai kegiatan, termasuk acara tujuh belasan dengan riuh tawa panjat pinang. Di sanggar Kreatif Nazaret kita bersama menampilkan beberapa drama sebagai media firman. Sebagai anak muda, kita adalah bagian dari cerita malam yang penuh kelakar dan canda ria. Itulah kemarinmu yang mengisi ingatan kami, karena kamu adalah sahabat itu.

Kini kamu pulang. Pulang ke rumah Tuhan. Menepi dari waktu hidup menuju waktu abadi. Pulang kepadang yang berumput hijau, pulang ke air yang tenang bersama Tuhan. Selamat jalan sahabat!

(Kami yang menyayangimu dengan tulus dan indah: komunitas Lagot, Sanggar Kreatif, dan abangmu Iverdixon Tinungki. Selamat jalan sahabat)
                                                                                                                                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar