Minggu, 11 November 2012

MIANGAS (Puisi Nusa Utara Iverdixon Tinungki)


leluhur ketapang tak lupa pada Lorca
mengajar pelautnya Los Cuatro Muleros dan Sevillanas
meski sebuah monumen beton terpacak mengubur Pardao
begitu Miangas tak lupa cantiknya dimasa Las Palmas

kadetkadet kapal layar Spanyol adalah penari                                                                                                 
di tengah api yang dinyalakan udara Pasifik
rancak Vihuela De Mano dipetik semarak ombak
dalam seruanseruan Paradiso yang agung


pulau karang ini tak sekadar sarang gurita
cangkang siput purba dan Lumaromban
yang tidur di atas mite samudera Fasifik
tapi surga buat letih pengelana laut segala benua

kini, barisan tambur yang menggerendam dek kapal
dalam kisahkisah arung yang menggetarkan
telah karam lisut di atas sebuah tapal batas
yang menimbun sumur asin pulau ini
dipancarkan suar yang letih menanti dini hari

rimbun ketapang tak lain rimbun kemelaratan
sebuah bendera berkibar di atas kuburan
di atas rumahrumah gubuk beratap tangisan
tersuruk dalam senja mengelisahi malam rentah

*) Lumaromban: Gurita raksasa dalam cerita Rakyat Talaud.
*) Pardao: Monumen Spanyol di Miangas.
*) Lorca: Federico GarcĂ­a Lorca, Komponis Spanyol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar