Minggu, 11 November 2012

SAJAK KORAKORA (Puisi Nusa Utara Iverdixon Tinungki)


ibu selalu bangun lebih pagi dari matahari
juga sebelum Adzan Subuh menggemah
Tuhan lebih dulu terjaga oleh doanya
kendati semalaman, anaknya memetik kisah di hatinya

seperti perahu korakora tak takut pada ombak
kerena lunas dan tiang utama di bangun dengan doa
arus samudera tak membuatnya letih
sekali terpacak, kemudi harus diarah dengan cakap
dalam angin mati pun korakora harus bergerak


“bila laut itu ibu, siapa anaknya?”

ombak Nusa Utara pecah di hatiku
laguan yang mengikuti jiwaku kemana bertumpu
cabikancabikan ini Klikitong menuruni gunung
menuju pernikahan langit dengan gemuruh laut dalam sajakku

“aku anakmu,” ujarku pada mata  tak kan beruban itu
abadabad tak membuat ia tua, karena uban tak membuat ia rabun
 pagi dan senjanya adalah gelombanggelombang abadi
menjemput korakora dalam barisan sajak ini berlayar kembali

*)Klikitong: Musik tradisional Sangihe (Siau).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar