Minggu, 11 November 2012

OMBAK AMBORA (Puisi Nusa Utara Iverdixon Tinungki)


Perjalanan bersama Rimata Narande

melintasi Ambora, ombak itu telah tua
memucuk seperti puisi purba Geme
juga mata gadis penanti jemputan ziarah
gelisah laut ini telah menempah segala

pen perahu dari pasa, lunas kayu tua
dirapal mantra air melati, katamu laut itu kekasih
berapa surut, berapa pasang buat aku mengayuh
hingga tiba di tawamu sebening angkuh laut ini


karangkarang menjalari gunung, lalu menebing di dinding langit
ke mana perahu mengarah selalu tiba di padang air
deretan gadis yang menari, genderang tambur
kapan pesta ombak ini berhenti

melintasi ambora, melintasi mata hiu
surga sedekat taringnya yang putih bersih
menggedap di kedalaman biru hatiku
hingga yang oleng bukan perahu, tapi kelakianku

sebegitu jauh pelayaran itu, akhirnya aku tiba pada mantra
memenangkan laga tak sekadar kita perkasa
tapi keberanian nerima kematian, seperti pelukan kekasih
kiat erat dekapannya, kian terasa keindahan cintanya

*) Ambora: kawasan laut yang selalu berombak sepanjang musim, di pesisir Geme-Arangkaa, Talaud

1 komentar:

  1. Karya yang indah dan luar biasa dari seorang penulis dan penyair dari Nusa Utara "Iverdixon Tinungki"

    BalasHapus