Kamis, 31 Maret 2016

PERANG MINAHASA 1644 DALAM PUISI IVERDIXON TINUNGKI



             MINAHASA 1644

10 Agustus 1644*) pertempuran itu meledak
dari kesakitan dari ketidakadilan dari perkosaan
karena sebuah bangsa tak boleh menangis oleh ketakutan
ketika kemarahan punya alasan: berperanglah!

hari ini hari dimana kita mengenang keberanian
beriburibu perempuan menunggu kemenangan
beriburibu anak akan menceburkan diri
ke medan erang penuh keluh kesah


hari ini hari dimana kita membagikan
gelombang pesan kebebasan ke jendelajendela
ke sulur harapan  ke kebunkebun ke bentang hutan
ke kotakota yang meringkuk dalam takdir abadi sebuah penjara

hari ini hari yang harus terbit di atas api
tombak runcing
logamlogam tajam
dilontar ke atas waktu yang harus dimenangkan

10 Agustus 1644 pertempuran itu meledak
di atas padi di atas rawa di atas nyawa yang meletup
oleh buas niaga Eropa

baiklah kita mengenang lahar suci dari kepundan Minahasa itu
bahwa  Waraney dan peradaban tua kita tak bersalah
bahwa Spanyol yang durhaka karena beras dan rempah harus enyah

tapi hari ini hidup baru harus melabuh dikejernihan cahaya
hari dimana hati kita menjelma telaga kehidupan
di huni mekaran pelajaran meraih citacita

hari dimana gerak akan menampung keagungan kita
ke sebuah kapal gema yang diucapkan dengan berani
dengan penuh daya

*)10 Agustus 1644: Pecah perang Minahasa-Spanyol yang berakhir dengan kekalahan bangsa Eropa itu di tanah Minahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar