Jumat, 04 November 2011

Gelembung-Gelembung Air (Puisi Iverdixon Tinungki)


Violet di atas lapangan kosong
bertanya rumput -rumput
tahukah kau  makna hati merindu

gelembung-gelembung air melepuh
pecah
melepas  gelisah hutan basah
air mata tak  menyaksikan sungai
hanyutkan potongan kangen melisut


manusia dalam gravitasi cinta
terbang tanpa sayap
mengepak dalam ilusi benda
apakah kau ingin memilih
bila pilihan tak beri jawaban
kepastian senantiasa di entah

gelembung-gelembung air menguap  
dalam kenangan gelegar halilintar
membisikkan hujan di tepi doa

bilamana kau beredar dalam gravitasi dua dunia
bilamana kau tak kuasa rabah getaran hati melemah
gelembung-gelembung air terus pecah
terus mengering
pecah lagi di tepi
mata

2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar