Jumat, 04 November 2011

Mengenang Hutan (Puisi Iverdixon Tinungki)


sulit mencari hutan di kota kilometernya sempit
pepohon di sudut-sudut ratapi kenangan
anak pencari kayu bakar, bunga-bunga liar

kutulis hutan itu pada sebuah sajak
semacam surat  buat dia
agar ia selalu bisa ke sana


di hutan sajak itu 
dipungutnya potongan-potongan cabang
segala yang  tersisa
bertangkai-tangkai bunga
semata  ingin pulang ke kenangan
seperti ditulis diari masa kanak-kanak

dalam sajak itu, aku menemaninya
memasangi unggun
nyelipkan pasa di rambutnya
hati dan matanya lukisi telaga
dimana rindu berenang bertemu cinta
berjam-jam kami duduk tanpa gelisah memandang gerak api
hingga kobarannya membakar semua kenangan kami


2005


Tidak ada komentar:

Posting Komentar