Senin, 14 November 2011

SEBUAH SAJAK DI MATA YANG TABAH (Puisi Iverdixon Tinungki & Video)


Ia tak menulis sajak itu dengan kata
Tak melukisnya dengan cahaya
Tapi dimintanya pada Tuhan di doadoa malam
Hingga kubaca dan tak berdaya pada cintanya

di sepi dukaku dibangunnya rumah buat risaurisauku menemukan pintu
seakan buku yang bertuliskan seribu kata damai dan sejuta kata cinta
Kitab yang awal menulis sayang, di tak terhingga dieratkan dekapan
Hingga surga pun punya air mata buat dua hati yang menyatu dalam sajaknya

o…Allah yang maha sajak
di mata yang maha tabah itu tak ada indah kutandingkan
kecuali melangkah terus ke panggung resital agung kau konserkan
di gelak tawa, air mata yang kau tamankan di nafasnya


Ia yang terindah dari seribu indah yang kau mampirkan ke hatiku
Gunung yang meraihku ke puncak buat lembahlembah menjadi terang di mataku
Keihklasan yang menitip sayang biar aku bisa terbang laksana rajawali
Ke tempat tersuci dari sebuah kota yang kau bangun di kedalaman hatinya

Manado 15 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar