Senin, 20 Januari 2014

FRAGMEN KEDELAPAN : Pesan Pada Arca (Puisi Iverdixon Tinungki)



1
pada arcaarca kulihat engkau
sebilah belati terancung
hati buncang menunggu mati itu

--Ishak terisak; bapa mengapa harus aku?--

seluruh gelisah menjalar ke atas susunan batu
kain tenun halus teralas
lusuh oleh air matamu


ketakutan itu ternyata seketika saja
sesaat langit tinggi menyigi seluruh katakata

2
ketika seekor domba menanggung semua kesakitan kita
langit agung itu pecah
bercecer dalam warna dadu, cemas gaduh

hati lisut serupa dedaun, serupa asap dupa yang hanyut

bukankah ia pernah meneduhkan laut buat pelayaran
lebih utuh

3
Anastasia, mengapa harus aku?
bisik lelaki yang melintasi kotakota
mencari hati kita
hanya terpaku bersama palma
di pintupintu

2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar