Selasa, 14 Januari 2014

FRAGMEN KEEMPAT: Obituary (PUISI IVERDIXON TINUNGKI)



bunga obituary ini, bunga pohon Saru
pohon Aras, pohon Tusam, pohon Sanobar

aku mengetamnya dari doa Nuh
ketika sepasang burung madu hinggap di dahan cempaka
di tepi trotoar kotaku. ketika siang begitu gaduh
katakata begitu ngilu

burungburung madu ini menyinggahi semua kaki abad
mencari bungabunga bertaburan
ketika Tuhan menyiapkan semua kematian
biar kesakitan tak kekal


apakah masih terngiang erang dari atas  palang kayu gofir
sebuah lambung tertikam menumpahkan damar
ke jalan sejarah retakretak ini

--lelaki itu merasa ditinggalkan jelang sebuah petang--

tapi disesapnya seluruh isi tuwung tangisan
segenap biji hitam ditemukan di perjalanan
hingga musimmusim menjalar sebatang akar
pada ladang di mana seluruh harapan ditumpahkan

pada sebuah pagi akan kau lihat reruntukkan kelopak
memecahkan warna wangi darah lelaki
di sana, disingkapnya pemandangan indah
serupa equilibrium antara cahaya dan ujung katupan mata

sebuah hari terbit lebih terang dibading seluruh riang
di atas pepohonan  menghidangkanmu
sebuah catatan kegembiraan

2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar