Selasa, 14 Januari 2014

PUISI-PUISI RELIGIUS KRISTIANI DAN PASKAH (4)

PUISI-PUISI: IVERDIXON TINUNGKI




FRAGMEN 16: Perjanjian

Musa mencari kota tanpa berhala
di manamana kota berdiri di atas sejarah

ada gerbang dari batu memahat namanama jalan
sungaisungai menghanyutkan kemurungan
tumpah dari kisahkisah peperangan

Kanaan dicari Musa tak pernah ada
Kanaan didapati Yosua tak ubahnya sebuah Jakarta
para pembual, ahli sihir mendapatkan kemewahan
ada palma, tangisan luruh di tepitepi malam


di abad lain kapalkapal misionari membawa paderipaderi
ke semua belahan benua
ke hutanhutan dihuni manusia dan serigala
mereka datang dengan suara perjanjian Tuhan dengan Musa
pecah di dalam sejarah manusia

anastasia…
di hutan para penebang mencari kayu gofir yang hilang
dalam kisah nuh yang karam, kisah kita yang selalu asam
di kotakota palangpalang trembesi kukuh berdiri
menanti lelaki baik hati tertikan di suatu hari

2013

FRAGMEN 17: Perjamuan Subuh

aku menyanyikan liriklirik kau jamu di ujung nafas
daging pecahpecah bagai roti
darah cawan abadi

kusesap seluruh subuh
jelang dini hari dalam jemuh

diriku tak lebih pencari yang letih

kabar kecapi tumbuh diakhir subuh
selalu kembali dengan embun dan leli
menyiangi langit
langit yang membiarkan burungburung  bersorak sorai
langit mengacakan harihari yang koyak boyak

dengan kegembiraan kusesap semua, Anastasia
kusesap hingga akhir tak pernah bisa tamat

karena, selalu ada alasan untuk aku kembali
kembali mencecap roti, anggur
dari darah dan dagingku sendiri

2013

FRAGMEN 18: Natal di Tahun 2013

hari ini kita masih menyalakan beriburibu lilin
dari satu api pertuanan
mimbarmimbar batu granit, marmer, dan…
pagar stainless steel memisah kabut dan langit jernih

di jalanan, di simpangsimpang sempit
rumahrumah gubuk berhimpit
hidup beriburibu kaum terjepit
terbius jawabanjawaban mati
di batangbatang hari kian tak mereka kenali

di bentaran kali barangkali seorang rasul menggigil mendekap injil
begitu dekil ia menangisi gerejagereja remuk di bayangan air

anastasia, cahayacahaya seakan mau tumpah hanya…
dalam cawan raja, pederi
dimana semuan kenikmatan bersembunyi

kaktus, kebunkebun cemara menumbuhkan metafora alam
kaum yang bersisihan dengan air mata, tapi…
tak mencemaskan cuaca

dengan cara apa kamu percaya
bila begitu mudah melupakan makna dari …
seluruh isi katakata, suluruh isi kitab kau perdaya

bintangbintang muram tak bertemu arus pasang
mengantar pencarian lebih jauh dan dalam
ke dasardasar palungan

di bawah malam kalam. wajahwajah  tak tepermanai
menampilkan kembali Abraham tak mampu menatap kesedihan Ishak
terbucang kesedihan terus kau tikam

tapi mereka begitu tegar memandang kemiskinan
depan altar mata kita dengan senyum belum merekah
selalu terenggutkan…

ia yang datang mengetuk diri kita
kehilangan katakata untuk lahir dan hidup

--kecuali di antara dinding Dinah--
sebuah kandang hina. tempat kaum gembala menyalakan unggun
merayakan malam luruh dalam semua kesakitan

2013



FRAGMEN 19 : Kain

dalam diri kita selalu ada Kain dengan kapak
terasing, ingin mengapak
karena tanpa membunuh seakan semua jalan
hanya jalan buntu

harihari menjadi revolusi
harihari menjadi tak sepi

di bawah pohon yang menjatuhkan kesedihannya
harihari begitu nelangsa, begitu hampa anastasia

angin datang berlalu seperti biasa
mengapungkan nafasnafas yang lepas

kita tetap saja ingin menebang

kendati…
di antara bayangbayang rubuh
bayang kita ikut terbunuh

2013

FRAGMEN 20. Suatu Malam Yang Ramai

malaikat Gabriel
ini takutku

takut dalam jangan takut kau taut
takut yang kabut, takut yang maut

di hatiku cahaya Tuhan tumbuh
di ujung mataku takut itu menuntutku

burungburung beriring memasuki takutku
membawa suarasuara bising abadabad melembing

gembalagembala merawat ketabahan
membagiku rumputrumput kering

Anastasia…
dunia selalu punya alasan buat takutku berbaring
seperti piatu di tengah keramaian bising

malaikat Gabriel
perempuan kau panggil di padang hilang itu
telah menampung gerimisgerimis jatuh
ia di sini, di pucukpucuk malam pedih

--aku ingin ruyup dalam dekapmu—
dekap ibu yang hatinya mendenyarkan nyanyian
menyalakan bintang bagi tiga lelaki pencari kalam

--pada gaharu rambutnya aku ingin berebah sebagai anak hilang—

2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar