Kamis, 01 Agustus 2013

MISTERI ELIJAH ROCK MENJELANG PAGI (Puisi Iverdixon Tinungki)



wanitawanita telanjang terikat di tiang. jiwanya tercincang
lelakilelaki malang terpasung. tubuhnya mengejang
seumpama gasing, hidup berputar  melontar potongan luka demi luka
di hilir-mudik cuaca tersebak di kaki rumput basah oleh air mata

di teritis kegelapan ada saja suara menggema:
“tentukan pilihan! Tuhan harus terbunuh atau kalian!”

suara kokok ayam jantan menyusul menanda hari sudah subuh
seorang lelaki di beranda rumah dengan korek api
mematik matahari yang selalu lupa jejaknya sendiri


haleluyah, lenguhnya ke langit tinggi
yang mengerami bayang pulaupulau ini

lampu kamar padam. sepotong kisah pun tenggelam
perempuan itu menyibak kain jendela
dengan tangannya masih menyimpan lelah
pada tali di samping jendela di gantung kutangnya
berjejak nanah

mereka pun bercakap laiknya dua orang manusia:
mana lagu subuh itu, tanya lelaki
telah terpancung di ujung keluh lidahku, jawab perempuan
kematian mulai merayumu!
apakah ada yang tersisa di bawah menaramenara  uang?
nyanyianmu. setidaknya itu, sungut si lelaki
di hatimu sendiri hanya ada gonggongan anjing, tegas perempuan itu
haleluyah! teriak lelaki

buat seonggok daging di rahimnya
perempuan itu lalu menyenandungkan elijah rock
terdengar seperti suarasuara dari loronglorong kematian

“betapa sempurna kau mencintai kematian,” keluh lelaki
yang merasa bukan ayah dari bayi yang akan dibunuhnya kelak
di suatu hari

2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar