BERTEMU MAMAN S MAHAYANA
kita
semua tamu
di
antara cerobong asap pabrik kota
pada
riuh hati yang selalu membangun makna
kita
semua tamu
dipesonai
dedaun yang merumbul,
kuntum
yang mencuat dalam pucat ingatan
karena
kita selalu ingin saling bertemu
di
undukan bukit digemuruhi gema sunyi itu
dan
burung kecil berdada merah
bertengger
lincah di udara
diamdiam
kita cerna
sebagai
suara, sebagai cuaca
juga
hujan yang mengayun sejarahnya
krosak
langkah dan gelombang
samasama
mendentam
memukuli
tepian di tengah malam yang kita eram
sebab
kita samasama tahu pertemuan adalah
sisi
lain dari perpisahan
sebentar
berlalu dengan diam
suatu
ketika bila waktu tak bernama
memperdengarkan
panggilannya
burung
kecil berdada merah itu
kembali
bersiul dengan riang menggeladah hati kita
dari
atas menaramenara gedung
dan
lindap kabut jalan
akan
terdengar cericitnya
akan
kembali teringat azan di ujung malam yang gembira
karena
hanya manusia yang tahu
makna
alpa dan lupa, duka dan tawa
lakuan
dan jeda kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar